Doa Tahun Baru 2019 Sopir Ojek Online, Damai dengan Opang

Senin, 31 Desember 2018 17:24 WIB

Pengemudi ojek online menunggu penumpang di tempat pemberhentian khusus bagi ojek online di gedung Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. Area tersebut dicat hijau dengan panah berwarna kuning dan dilengkapi papan bertulisan "Drop Off Sepeda Motor". TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua harapan yang diungkap Adi, 33, seorang pengemudi ojek online Gojek, saat ditanya tentang Tahun Baru 2019. Pertama, kenaikan tarif bawah dan, kedua, hubungan lebih harmonis dengan ojek pangkalan alias opang.

Baca juga:
Ada Ojek Online di Doa dan Harapan Tahun Baru 2019 Para Sopir Ini

Adi berharap tak ada lagi perundungan di antara para pengemudi ojek sepeda motor itu. "Sama-sama nyari rezeki, Allah sudah ngatur," kata dia ketika ditemui Senin, 31 Desember 2018.

Sedang harapan soal tarif bawah ditujukan kepada perusahaan aplikator. Adi menyebut tarif bawah saat ini sekitar Rp 1.600 per kilometer. Dengan besaran itu dia mengaku harus bekerja setiap hari mulai Pukul 09 sampai 23 demi bisa mencapai target Rp 450 ribu.

"Katanya ada mau naik terus, tapi sampai sekarang belum ada kenaikan (tarif bawah)," kata warga Tangerang itu.

Advertising
Advertising

Pengemudi ojek online lainnya, Sugihartono, 42 tahun, juga mengungkap harapannya kepada perusahaan aplikator. Doanya adalah perusahaan Grab yang menjadi mitranya lebih mempertimbangkan kendala-kendala lapangan dalam membuat kebijakan.

Salah satu kebijakan yang dimaksud Sugihartono adalah mengenai kecocokan tarif dengan jarak dan medan tempuh. Menurut dia, selama ini tarif ditentukan tidak melihat medan yang ditempuh yang disebutnya kadang harus berputar jauh.

Sejumlah perwakilan pengemudi ojek online bertemu Komisi V DPR di ruang rapat komisi V DPR, Jakarta, 23 April 2018. Dalam pertemuan tersebut, pengemudi ojek online menyampaikan dua tuntutan utama, yaitu kenaikan tarif dan kejelasan payung hukum. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Sugihartono yang menjadi ojek online sejak 2014 itu mengaku terpaksa mengambil order walau kadang tarifnya tidak sesuai harapan. Alasannya, dia harus mengejar target Rp 250 ribu per hari untuk mencukupi kebutuhan isteri dan tiga orang anaknya.

Baca juga:
Malam Tahun Baru 2019 di Tangerang Selatan, Tiga Jalan Akan Ditutup

"Aplikator jangan maunya menang sendiri," kata Sugihartono saat ditemui di seputaran Stasiun Palmerah, Jakarta Barat.

Sugihartono bercerita, selain melayani banyak rute setiap harinya, dia juga harus menjaga rating agar mendapat bonus dari perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menghindari pembatalan pemesanan dari penumpang.

Belum lagi persaingan tiidak sehat yang juga harus dihadapinya. Sugihartono berharap Grab membasmi mitra yang menggunakan aplikasi "tuyul", yang membuat seolah-olah si pengemudi berada di mana-mana.
"Saya harap Tahun Baru 2019 perusahaan bisa lebih mempelajari kendala-kendala ini," kata warga Kemanggisan, Jakarta Barat itu.

Berita terkait

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

3 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

12 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

19 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

20 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

22 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

25 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

28 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

28 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

29 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya