TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sopir atau pengemudi alat transportasi yang biasa diakrabi masyarakat banyak sama mengungkap isi doa dan harapannya untuk 2019. Seluruhnya mengungkap beban persaingan dengan transportasi berbasis aplikasi alias taksi dan ojek online.
Baca juga:
Cerita Lucu Ojek Online Menangkan Mini Cooper di Harbolnas
Baca Juga:
Handi, seorang sopir bajaj berbahan bakar bensin, misalnya. Dia berharap 2019 nanti semakin banyak mendapat penumpang. Sepanjang tahun ini dia merasakannya berat karena harus bersaing dengan taksi online..
"Ya naik online kan ada AC, adem, nyaman, kalau kami yang mau pergi mendadak saja, yang mau masuk gang kecil, atau orang yang gak punya aplikasi, seperti orang tua," kata Handi menuturkan, Senin 31 Desember 2018.
Handi pasrah mendapat rata-rata penghasilan bersih Rp 100 ribu per hari. Sementara ongkos sewa kepada pemilik bajaj Rp 110 ribu per hari dan uang bensin dibebankan kepada sopir. "Semoga makin banyak yang naik bajaj 2019," kata pria berusia 30 tahun itu.
Baca:
Ojek Online dan Sopir Angkot Bentrok Lagi di Bogor
Sopir ojek pangkalan, Rosuara, 50 tahun, juga menyebut ojek online. Dia mengungkap harapan pesaingnya yakni ojek online lebih sadar dan menghargai para sopir ojek pangkalan pada 2019.
Sejumlah bajaj bermotif maskot Asian Games diparkir, di Jakarta, 16 Mei 2018. Kehadiran bajaj bermotif maskot Asian Games 2018 yaitu Bhin Bhin, Atung dan Kaka tersebut dalam rangka promosi dan sosialisasi penyelenggaraan Asian Games pada Agustus 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dia meminta ojek online tidak mengambil penumpang di sekitar pangkalan ojek pangkalan. "Penumpangnya juga sadar, kalau pakai aplikasi jangan ngambil dekat pangkalan opang," kata warga Rawa Belong itu.
Baca juga:
Ada Pahlawan Lain Saat Penyanderaan di Angkot, yakni Sopir Ojek Online
Sopir angkot 09 rute Tanah Abang - Kebayoran, Irul, memiliki harapan yang kurang lebih sama. Kehadiran transportasi taksi dan ojek online disebut menurunkan pendapatannya per hari hingga 50 persen. "Mudah-mudahan ganti presiden dihapus online," katanya.