Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Ini Fakta yang Terungkap

Kamis, 10 Januari 2019 07:32 WIB

Polisi menunjukkan sebilah pisau barang bukti pembunuhan siswi Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang Bogor Kls XII Busana, Kota Bogor, oleh orang tak dikenal pada, Selasa siang, 8 Januari 2019. TEMPO/Sidik Permana
Saat ditemukan, Andriana tertelungkup sambil memegang dadanya yang luka akibat tikaman senjata tajam. Kondisi gang itu memang sepi dan jarang dilalui orang.

2. Tidak ada barang korban yang hilang
Pembunuhan siswi SMK Bogor ini dipastikan bukan perampokan karena tak ada barang yang hilang. Telepon genggam Andriana masih ada di kantong roknya. Ranselnya pun masih menyangkut di pundaknya.

Advertising
Advertising

3. Pelaku terekam CCTV
Insiden penyerangan terhadap Andriana itu terekam jelas kamera CCTV. Dalam rekaman itu terlihat seorang pria telah menunggu di ujung gang, sebelum korban muncul. Pria tersebut mengenakan baju lengan pendek dan celana panjang hitam.

Sebelum penusukan Andriana, seorang pelajar laki-laki terlihat melintas tanpa mencurigai pelaku. Pada saat pelaku bergerak ke arah atas, di saat bersamaan Yubelia muncul menuruni tangga jalan menuju Jalan Riau. Pelaku menghampiri korban yang mencoba menghindar ke tembok.

Polisi menunjukkan sebilah pisau barang bukti pembunuhan siswi Andriana Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang Bogor Kls XII Busana, Kota Bogor, oleh orang tak dikenal pada, Selasa siang, 8 Januari 2019. TEMPO/Sidik Permana
Pelaku terlihat mendorong korban hingga terjatuh, lalu kabur ke arah datangnya korban. Korban yang tadinya terduduk mencoba berdiri, lalu tumbang. Korban terlihat seperti menahan sakit, masih terbaring di undakan tangga.

4. Polisi kantongi identitas pelaku
Kapolres Kota Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan identitas pelaku sudah diketahui. Saat ini, pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku yang melarikan diri. "Pelakunya berinisial S, dan petugas kami masih melakukan pengejaran," kata dia.

<!--more-->

S, diduga adalah mantan pacar korban. Kemarin, polisi menjemput pria itu di Bandung.

Ia juga mengatakan pihaknya sudah punya gambaran untuk motif dan pelaku penusukan siswi SMK Baranangsiang hingga tewas. Berdasarkan pengalaman dan pengungkapan kasus pembunuhan, kata Hendri, motifnya tidak jauh akibat dendam dan sakit hati.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambangi kamar forensik RSU PMI Bogor untuk bertemu keluarga siswa SMK Baranangsiang yang tewas ditikam saat pulang sekolah. TEMPO/M.Sidik Permana

"Meski belum pasti karena pelakunya masih kita buru, tapi secara umum, kasus pembunuhan biasanya motif karena dendam dan sakit hati," kata dia.

Baca: Siswi SMK Bogor Tewas Ditikam, Ayah: Saya Tidak Terima

5. Polisi sudah periksa empat orang saksi
Hingga saat ini, kata Hendri, polisi telah memeriksa sekitar empat orang saksi dalam kasus pembunuhan siswi SMK Bogor ini. Ia menyebut pemeriksaan itu merupakan bagian dari scientific investigation yang tengah dilakukan oleh polisi. Adapun empat saksi yang telah diperiksa adalah Endang Triastuti, guru SMK sekaligus wali kelas korban, seorang karyawan swasta Brian Ammarta Hilma dan dua warga lainnya, yakni Ronni Aris dan Lukman.

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

4 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

5 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

16 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

18 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

18 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

22 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

23 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya