Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Ini Fakta yang Terungkap
Reporter
Adam Prireza
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 10 Januari 2019 07:32 WIB
2. Tidak ada barang korban yang hilang
Pembunuhan siswi SMK Bogor ini dipastikan bukan perampokan karena tak ada barang yang hilang. Telepon genggam Andriana masih ada di kantong roknya. Ranselnya pun masih menyangkut di pundaknya.
3. Pelaku terekam CCTV
Insiden penyerangan terhadap Andriana itu terekam jelas kamera CCTV. Dalam rekaman itu terlihat seorang pria telah menunggu di ujung gang, sebelum korban muncul. Pria tersebut mengenakan baju lengan pendek dan celana panjang hitam.
Sebelum penusukan Andriana, seorang pelajar laki-laki terlihat melintas tanpa mencurigai pelaku. Pada saat pelaku bergerak ke arah atas, di saat bersamaan Yubelia muncul menuruni tangga jalan menuju Jalan Riau. Pelaku menghampiri korban yang mencoba menghindar ke tembok.
Pelaku terlihat mendorong korban hingga terjatuh, lalu kabur ke arah datangnya korban. Korban yang tadinya terduduk mencoba berdiri, lalu tumbang. Korban terlihat seperti menahan sakit, masih terbaring di undakan tangga.
4. Polisi kantongi identitas pelaku
Kapolres Kota Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan identitas pelaku sudah diketahui. Saat ini, pihaknya masih melakukan pengejaran pelaku yang melarikan diri. "Pelakunya berinisial S, dan petugas kami masih melakukan pengejaran," kata dia.
<!--more-->
S, diduga adalah mantan pacar korban. Kemarin, polisi menjemput pria itu di Bandung.
Ia juga mengatakan pihaknya sudah punya gambaran untuk motif dan pelaku penusukan siswi SMK Baranangsiang hingga tewas. Berdasarkan pengalaman dan pengungkapan kasus pembunuhan, kata Hendri, motifnya tidak jauh akibat dendam dan sakit hati.
"Meski belum pasti karena pelakunya masih kita buru, tapi secara umum, kasus pembunuhan biasanya motif karena dendam dan sakit hati," kata dia.
Baca: Siswi SMK Bogor Tewas Ditikam, Ayah: Saya Tidak Terima
5. Polisi sudah periksa empat orang saksi
Hingga saat ini, kata Hendri, polisi telah memeriksa sekitar empat orang saksi dalam kasus pembunuhan siswi SMK Bogor ini. Ia menyebut pemeriksaan itu merupakan bagian dari scientific investigation yang tengah dilakukan oleh polisi. Adapun empat saksi yang telah diperiksa adalah Endang Triastuti, guru SMK sekaligus wali kelas korban, seorang karyawan swasta Brian Ammarta Hilma dan dua warga lainnya, yakni Ronni Aris dan Lukman.