Skybridge Terbukti Belum Menjawab Persoalan PKL Tanah Abang

Editor

Suseno

Jumat, 18 Januari 2019 08:49 WIB

Pedagang menggelar lapak dagangannya di trotoar Jalan Jatibaru Raya di bawah Skybridge Tanah Abang, Jakarta, Sabtu 29 Desember 2018. Sejumlah pedagang tetap bertahan meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melarang mereka berjualan di trotoar sejak Skybridge Tanah Abang diresmikan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Gembong Warsono berpendapat jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge tidak bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang. Ini terbukti dengan konflik yang muncul saat penertiban pedagang di Jalan Jatibaru Raya.

Baca: Bentrokan di Tanah Abang, Kendaraan Satpol PP Rusak

Gembong mengatakan, Pemerintah DKI tidak memiliki data akurat jumlah pelapak di trotoar Jatibaru Raya. Karena itu, pedagang yang tidak mendapat tempat di skybridge akan kembali ke trotoar. “Akhirnya menjadi tidak jelas dan sekarang timbul konflik,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, Kamis, 17 Januari 2019.

Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso, menjelaskan sekitar sepuluh anggotanya diturunkan untuk mengusir PKL di trotoar. Namun, para pelapak menolak lalu memprovokasi pedagang lain untuk melawan Satpol PP. “Kami kalah jumlah,” ujar Santoso.

Menurut seorang pelapak, mereka menolak diusir karena telah menggeser lapak hingga belakang guiding block, ubin pemandu warna kuning bagi penyandang tuna netra. Bahkan, beberapa PKL sampai memasukkan lapak ke toko-toko di belakang trotoar.

"Tapi yang jualan di dekat toko diambil barangnya, jadi semuanya marah," kata kaos yang menolak dikutip namanya.

Dia masih punya alasan lain. Pria ini mengatakan sebagian PKL telah membayar uang sewa lapak kepada warga setempat agar aman berjualan di trotoar. Maka PKL tak mau diusir oleh Satpol PP karena merasa rugi.

Skybridge Tanah Abang mulai diujicoba pada 10 Desember lalu. Jembatan yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Blok G Pasar Tanah Abang tersebut hanya mampu menampung 446 pelapak. Padahal, jumlah pelapak yang berjualan di Jalan Jatibaru Raya, sekitar Stasiun Tanah Abang, mencapai 650.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menuturkan 149 PKL yang tak bisa ditampung di skybridge ditempatkan di Blok F Pasar Tanah Abang. Sedangkan 55 pelapak lagi masih dicarikan lokasi lainnya untuk berjualan. Namun, 149 pelapak tadi enggan menempati lokasi yang ditetapkan pemerintah. Mereka memilih kembali ke trotoar Jalan Jatibaru. “Mereka menilai Blok F kurang strategis,” ujarnya.

Baca: Bentrokan di Tanah Abang, Anies: Yang Melanggar Yang Galak

Saat ini jumlah kaki lima di trotoar Jalan Jatibaru Raya bertambah antara 60-70 pedagang. Menurut Irwandi, mereka berdatangan karena melihat trotoar kosong setelah ditinggalkan oleh 446 pelapak. Para PKL baru itu melihat ada peluang mengais rezeki di kolong Skybridge Tanah Abang.

IMAM HAMDI | ADAM PRIREZA | JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

17 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

31 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

32 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

49 hari lalu

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

Sandiaga menilai aturan memperketat barang bawaan impor penumpang, merupakan bentuk keberpihakan pada produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

50 hari lalu

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?

Baca Selengkapnya

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

26 Februari 2024

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

Dari 16 tahanan Polsek Tanah Abang yang kabur, masih ada tiga orang yang belum ditangkap

Baca Selengkapnya

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

25 Februari 2024

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

Polres Jakarta Pusat membenarkan pencopotan Kapolsek Tanah Abang dan Wakapolsek buntut 16 tahanan kabur

Baca Selengkapnya

Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

23 Februari 2024

Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

Direktur Sogo Indonesia Handaka Santosa mendorong pemerintah memeriksa legalitas barang yang dijual di Little Bangkok.

Baca Selengkapnya

16 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang karena Istri Saripudin alias Komeng Selundupkan Gergaji

22 Februari 2024

16 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang karena Istri Saripudin alias Komeng Selundupkan Gergaji

Kapolres Jakarta Pusat menjelaskan penyebab 16 tahanan kabur dari sel Polsek Tanah Abang

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya