Tinggalkan Polda Metro Jaya, Ini Alasan Idham Azis Minta Maaf

Sabtu, 26 Januari 2019 07:59 WIB

Irjen Pol Idham Azis (kedua kanan) menandatangani berita acara prosesi sertijab di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 24 Januari 2019. Posisi Kapolda Metro jaya akan dijabat oleh Irjen Pol Gatot Eddy Pramono yang sebelumnya menjabat sebagai Asrena Kapolri sekaligus Satgas Nusantara. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Inspektur Jenderal Idham Azis resmi melepaskan tugasnya sebagai Kepala Kepolisian Daerah atau Polda Metro Jaya, Jumat, 25 Januari 2019. Idham digantikan oleh mantan Staf Ahli Sosial dan Ekonomi Kapolri, Irjen Gatot Eddy Pramono.

Pelepasan Idham sebagai orang pertama di Polda Metro Jaya itu ditandai dengan upacara pedang pora yang dilaksanakan di halaman Direktorat Lalu-lintas. Sebelum benar-benar meninggalkan Polda, Idham sempat menyampaikan sambutannya di depan ratusan polisi.
Baca : Kasus Kemah Pemuda, Polisi Jadwalkan Pemanggilan Dahnil Anzar

Mula-mula, Idham menyampaikan permohonan maafnya bila selama bertugas pernah membuat kesalahan. "Saya minta maaf bila tepatnya ada hal-hal kurang berkenan," ucapnya.

Idham menyampaikan hal itu saat menjadi inspektur upacara. Ia didampingi Gatot kala menyampaikan salam pelepasannya.

Setelah meminta maaf, Idham mengulas balik tugasnya di Polda Metro Jaya. Mantan Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso menyebut telah 18 bulan bertugas di institusi tersebut.

Advertising
Advertising

Dalam mengemban tugas, ia mengaku banyak dibantu oleh unsur-unsur kepolisian, seperti para kapolres, yang kooperatif. "Anggota semuanya bahu membahu melaksanakan pekerjaan menjaga Kamtipmas Jakarta," ucapnya.

Idham juga memuji para awak media yang membantu menjadi corong informasi dan mengawal Jakarta agar aman. Terakhir, Idham menyampaikan ucapan pamitnya.

Irjen Gatot memberikan apresiasi saat menjawab ungkapan pamit Idham. Gatot mengatakan rekannya sesama perwira itu sukses menjabat sebagai pemimpin di Polda Metro Jaya. Gatot juga menyampaikan harapannya dapat melanjutkan tonggak kepemimpinan Idham.

Rekan Tito Karnavian itu lalu diantar Gatot menuju gerbang Polda seusai upacara pedang pora. Ritual ini rutin dilaksanakan untuk mengantar mantan Kapolda dan menyambut pemimpin baru.
Simak juga :
Polda Metro Jaya Belum Terima Laporan Tabloid Indonesia Barokah

Penggantian Kapolda Metro Jaya ini seturut dengan mutasi sejumlah perwira di lingkungan Polri yang dilaksanakan pada 22 Januari 2019 lalu. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian kembali meneken keputusan mutasi dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/188/1/KEP./2019.

Idham yang semula menempati jabatan Kepala Polda Metro Jaya diangkat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Adapun serah-terima jabatan Idham kepada Eddy dilaksanakan pada Kamis, 24 Januari, di Markas Besar Kepolisian RI.

Berita terkait

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

22 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

23 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

4 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya