Ombudsman: 2600 Pabrik di Kabupaten Bogor Diduga Tak Berizin

Kamis, 31 Januari 2019 22:05 WIB

Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor yang hitam pekat diduga berasal dari pembuangan limbah pabrik di kawasan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin, 27 Agustus 2018. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya mempertanyakan izin lingkungan 2600 perusahaan di Kabupaten Bogor yang diduga mengalirkan limbahnya ke Sungai Cileungsi. "Dari jumlah itu, 48 perusahaan tidak punya izin sama sekali," kata Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho di kantornya, Kamis 31 Januari 2019.

Baca:
Pencemaran di Sungai Cileungsi Bogor, Air Menghitam dan Bau

Teguh menjelaskan, dari 2600 perusahaan di sana, Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bisa menyerahkan 54 dokumen perusahaan saat diminta Ombudsman. Jumlah itu merupakan perusahaan yang terdata oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.

Hasil pemeriksaan pun menunjukkan, 48 dari 54 perusahaan itu tidak memiliki izin untuk instalasi pengolahan air limbah (IPAL). "Untuk AMDAL dan UKL-UPL kami belum masuk sampai ke sana, kami perintahkan DLH untuk memeriksa," kata Teguh.

Teguh menduga, 2600 perusahaan itu tidak berizin atau sudah kedaluwarsa. Penyebabnya, Kabupaten Bogor tidak memiliki penyidik Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Padahal, Kabupaten Bogor merupakan kawasan industri besar.

Advertising
Advertising

Simak juga:
Pencemaran di Sungai Cileungsi, Pengaduan Warga Tak Berbalas

Bahkan, kata Teguh, Provinsi Jawa Barat hanya memiliki total empat PPLH. Menurut dia, PPLH Provinsi Jawa Barat pun hanya mau menyelidiki kejahatan lingkungan kalau izinnya berasal dari provinsi. "Jadi izin diberikan kepada 2600 perusahaan tapi tidak ada satu pun pengawas kerusakan lingkungan di sana," kata Teguh.

Sejumlah warga memanfaatkan aliran Sungai Cileungsi untuk mencuci pakaian dan mandi di Desa Gunung Sari, Citeureup, Kabupaten Bogor, 18 September 2017. Sumur warga mengering akibat rendahnya curah hujan di musim kemarau. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Secara acak, Ombudsman telah mengecek izin pada dua perusahaan di Kabupaten Bogor. Hasilnya, mereka diketahui tidak memiliki izin sama sekali. Teguh tidak menyebutkan nama perusahaan itu.

Teguh menambahkan, Ombudsman telah memanggil Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melaksanakan tindakan korektif.

Baca:
Pencemaran Sungai Cileungsi, Tiga Parameter Lebihi Ambang Batas

DLH Kabupaten Bogor diminta mengawasi dan memngecek izin 2600 perusahaan di sana, dibantu dengan DLH Jawa Barat. Sedangkan Kementerian, diminta Ombudsman untuk pimpin pemeriksaan. "Tapi, DLH Kabupaten sudah bilang, kami bersedia melakukan pemeriksaan dokumen, tapi kami tidak punya PPLH," ujar Teguh.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

14 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

2 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

2 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

3 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

5 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya