Cerita Penjual Bandeng Imlek: Belikan Rokok Preman Rp 200 Ribu

Senin, 4 Februari 2019 18:06 WIB

Pedagang merapihkan ikan bandeng dagangannya yang dijual di Rawa Belong, Jakarta, 15 Februari 2018. Sejumlah pedagang ikan bandeng musiman ramai jelang perayaan tahun baru Imlek. TEMPO/Fajar Janauarta

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penjual ikan bandeng musiman di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat, menuturkan keuntungan yang bisa mereka raup sehari-harinya. Mereka hanya berjualan biasanya tak lebih dari seminggu menjelang Hari Raya Imlek.

Baca:
Cerita Penjual Bandeng Imlek: Cuti 4 Hari, Hasilkan Rp 16 Juta

Selama 4-5 hari berjualan, Wahono, misalnya, mengaku bisa mencetak omzet sekitar Rp 1 juta per hari. Penghasilan itu didapat dengan menjual rata-rata 1,5 kwintal bandeng setiap harinya.

Semakin besar ukuran bandeng, nilai jual bisa berbeda per kilogramnya. Apalagi kalau bisa menjual lebih banyak. Ini seperti yang dituturkan Muslih. Dia mengaku pasang target menjual hingga tiga kwintal per hari sepanjang subuh hingga malam setiap harinya.

"Sehari di sini minimal bisa dapat empat jutaan," katanya ketika ditemui, Senin 4 Februari 2019. Dia mengaku baru saja menjual ikan terberat, yakni 10 kilogram, dan dijualnya Rp 500 ribu ke seorang pelanggan.

Advertising
Advertising

Tapi untung besar harus rela dibagi sebagian untuk membayar retribusi kebersihan ke pengurus RT setempat. Sebagian membayari aliran listrik dari rumah sekitar yang berperan membuat lapak-lapak bandeng terang saat malam.

Untuk dua pengeluaran itu, Wahono berhitung keluar duit tak kurang dari Rp 600 ribu. "Mau buka tiga hari atau satu minggu, pukul rata segitu," kata dia sambil cepat menambahkan tak berkeberatan. "Itu tanda terima kasih kami juga," katanya.

Baca:
Begini Manis Pahit Cerita Penjual Bandeng Imlek Rawabelong

Tapi lain hal untuk yang satu ini. Wahono menyebut sisi pahit dari berjualan musiman ikan bandeng Imlek. Dia menunjuk kepada premanisme dari para tamu tak diundang. "Banyak yang pada datang meminta uang, baik organisasi maupun perorangan," kata warga Pertukangan Selatan, Jakarta Selatan itu.

Setiap hari, Wahono mengaku bisa mengeluarkan uang Rp 200 ribu untuk sekadar memberikan 'uang rokok' untuk mereka. Selain uang, tak jarang mereka yang datang juga mengambil dagangan bandeng Imlek. "Dia nyomot ikan aja gitu. Tapi ya sudahlah namanya kami menumpang," katanya.

Berita terkait

Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

20 hari lalu

Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

Selain Kontes Bandeng Kawak, Pasar Bandeng juga menghadirkan pasar rakyat yang menyediakan makalan gratis bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

45 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

48 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

54 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya