Kasus Live Show Mesum, Benarkah Model Tak Dipaksa?

Jumat, 8 Februari 2019 12:25 WIB

Ilustrasi film porno.[Daily Mail]

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus prostitusi online berkedok grup LINE berisi konten live show mesum yang diungkap Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat beberapa waktu lalu masih menyisakan ironi. Salah satu model atau talent di grup tersebut diketahui pelajar SMA di Jakarta berumur 16 tahun.

Kepala Unit Kriminal Khusus Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Erick Ekananta Sitepu mengatakan talent mengaku tidak dipaksa oleh admin atau muncikari untuk bergabung. Hubungan antarkeduanya diakui saling menguntungkan. "Kalau talent butuh duit untuk jajan, kalau admin motifnya untuk bisnis," kata Erick, Senin, 4 Februari 2019.

Baca: Grup TK Manjyaah, Ini Data Mengejutkan Pornografi Anak

Jumlah pasti remaja yang menjadi model dalam grup-grup mesum tersebut belum disampaikan polisi. Namun menurut Erick, kebanyakan adalah remaja yang masih tinggal bersama orang tua.

Ihwal motif masuk ke dunia prostitusi, sejauh ini diketahui remaja itu membutuhkan uang. "Kalau saya lihat di sini, talent yang lebih butuh admin, mereka yang minta ke admin untuk di invite ke grup-grup itu," kata Erick.

Advertising
Advertising

Menanggapi hal itu, Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Anak KPAI Ai Maryati Solihah mengatakan kebanyakan anak-anak yang masuk ke dunia prostitusi, baik online maupun konvensional, tidak atas keinginan sendiri. "Kalau mereka ditanya, karena keinginan sendiri atau diajak orang? Karena diajak, dan dipikir-pikir mau juga," kata Ai kepada Tempo, Kamis, 7 Februari 2019.

Baca: Polisi Lacak Identitas Member Prostitusi dan Live Show Pornografi

Ai menjelaskan bahaya baru datang setelah anak-anak itu masuk ke jaringan prostitusi. Mereka tidak akan bisa keluar begitu saja.

Menurut Ai, muncikari akan memonitor, mengarahkan, bahkan mengancam anak. "Artinya, ada penguasan tubuh seorang atas orang lain, itu yang kita disebut tindak eksploitasi," ujarnya.

Kalau pun ada kesepakatan antara anak dengan muncikari atau bahkan anak yang meminta menjadi prostitusi, kata Ai, KPAI tetap menganggap mereka sebagai korban. Alasannya, anak-anak itu tidak merdeka atas tubuhnya.

Baca: Live Show Pornografi, KPAI: Medsos Permudah Praktik Prostitusi

Untuk mengetahui jawaban sebenarnya dari anak, Ai meminta polisi menghadirkan psikolog. Menurut dia, psikolog akan membantu menganilisa kondisi tubuh, jiwa dan mental anak. Namun, Ai menyakini bahwa hasilnya akan menunjukkan bahwa tidak ada anak yang benar-benar rela masuk ke dalam dunia prostitusi. "Keterpaksaan mereka dalam pengertian ketersesatan, mereka tidak mengerti," ujarnya.

Polisi telah menetapkan lima admin grup live show mesum itu sebagai tersangka yakni SH, 23 tahun, ZJ (23), WN (23), HAM (23), dan RM. Para tersangka saling mengenal satu sama lain. Dala kasus tersebut, model atau talent diberi uang antar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta untuk live show telanjang, sedangkan untuk siaran langsung hubungan intim, model mendapat Rp 1 juta sampai 1,5 juta.

Berita terkait

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

9 hari lalu

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

15 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

24 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

25 hari lalu

Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.

Baca Selengkapnya

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

47 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

47 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

48 hari lalu

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

48 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

48 hari lalu

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Shobur Pelaku Utama Jaringan Video Porno Anak: Tutup Lembaran Hitam

49 hari lalu

Wawancara Eksklusif Shobur Pelaku Utama Jaringan Video Porno Anak: Tutup Lembaran Hitam

Berawal dari main game online dan membelikan makanan, Shobur merekrut anak-anak untuk menjadi pemain video porno. Peminatnya dari luar negeri

Baca Selengkapnya