Penyebab Anies Stop Swastanisasi dalam Pengelolaan Air di Jakarta

Senin, 11 Februari 2019 18:54 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta saat jumpa pers mengenai penghentian swastanisasi air di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan pihaknya akan melakukan pengambilalihan pengelolaan air di Jakarta dari pihak swasta.

Alasan Anies ``ingin melakukan pengambil alihan itu karena selama dipegang oleh swasta, pembangunan fasilitas air di Jakarta tak mengalami banyak kemajuan.

Baca : Stop Swastanisasi Air, Anies Beberkan Tiga Opsi Pengambilalihan

"Saat swastanisasi dimulai, cakupan awal tahun 1998 adalah 44,5 persen. Sudah berjalan 20 tahun (2018) hanya meningkat sampai 59,4 persen. Artinya, waktu 20 tahun hanya meningkat 14,9 persen," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019.

Sedangkan cakupan layanan air di Jakarta dijanjikan pihak swasta mencapai 82 persen pada tahun 2023. Melihat lambannya pertambahan cakupan layanan air oleh swasta dan masih besarnya target yang perlu tercapai, Anies ingin pengelolaan diambil alih oleh pemerintah.

Selain lambannya perkembangan pelayanan itu, tingkat kebocoran air mencapai 44,3 persen. Angka itu menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kebocoran air tertinggi dari kota-kota metropolitan di dunia

Tak hanya itu, Anies semakin yakin ingin menghentikan swastanisasi air setelah melihat isi kontrak perjanjian antara PAM JAYA dengan Palyja dan Aetra. Dalam salah satu poin perjanjian itu, negara memberikan jaminan keuntungan 22 persen untuk Palyja dan 15 persen untuk Aetra.

Jika kontrak terus berjalan hingga tahun 2023, maka total jaminan keuntungan yang diberikan DKI untuk kedua perusahaan itu sebesar Rp 8,5 triliun. Sedangkan, kata Anies, target perluasan pelayanan yang dijanjikan pihak swasta tak tercapai.

Koalisi Masyarakat Menolak Swastaniasi melakukan aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018. Demonstrasi diikuti sekitar 50 orang dengan mengusung tema Aksi Mandi Bareng di Balai Kota DKI Jakarta. Koalisi terdiri dari LBH Jakarta, Solidaritas Perempuan, Jaringan Rakyat Miskin Kota, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikan (Kiara), dan Kruha.

"Targetnya tidak tercapai, tapi keuntungannya wajib dibayarkan oleh negara. Kalau hari ini angkanya tercapai, mungkin lain cerita. Tapi hari ini angka itu tidak tercapai," Anies menegaskan.

Dengan berbagai macam alasan itu, Anies ingin segera mengembalikan pengelolaan air kepada Pemprov DKI. Salah satu caranya dengan pengambil alihan melalui perdata, yakni dengan membeli saham, mengambil alih fasilitas secara bertahap, dan pemutusan kontrak secara sepihak.

Simak pula :
Stop Swastanisasi Air, Simak Bagaimana Anies Baswedan Terjepit

Sebagai langkah awal pengambilalihan itu, Anies telah memerintahkan kepada Direktur Utama PD PAM Jaya Bambang Hernowo untuk membuat head of agreement dengan dua perusahaan swasta itu.

"Saya akan meminta Tim Evaluasi untuk mengawal proses pengambilalihan ini," kata Anies terkait pengelolaan air di Jakarta tersebut. Ia tak menyebut kapan proses itu akan rampung. Tetapi, Anies hanya memberikan waktu satu bulan kepada PAM Jaya membuat head of agreement, yang berisi mengenai road map kerja sama Pemprov dengan swasta ke depan.

Berita terkait

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

7 jam lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

22 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

1 hari lalu

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

1 hari lalu

Cak Imin dan Petinggi Partai Koalisi Hadiri Silaturahmi Timnas Amin di Rumah Anies

Mantan cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mendatangi kediaman Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

2 hari lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya