Jembatan Pulau C Reklamasi-Dadap di Teluk Jakarta Segera Dibangun

Selasa, 19 Februari 2019 07:53 WIB

Warga berusaha menghadang alat berat milik Satuan Polisi Pamong Praja saat akan melakukan penggusuran terhadap rumah warga di kawasan Dadap, Tangerang, Selasa (30/10). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Serang – Proyek pembangunan jembatan pulau C reklamasi di Teluk Jakarta Utara ke Pantai Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, segera dibangun. Bila jembatan dibangun mulai Maret 2019, maka akan selesai dan beroperasi pada 2020.

Baca juga: Alasan Warga Nelayan Dadap Protes Proyek Jembatan Pulau Reklamasi

Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten, Nurmutaqin mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementrian PUPR saat ini sedang melakukan testpile (uji tiang pancang) pembangunan jembatan sepanjang 1,4 kilometer tersebut.

Menurut Nurmuttaqin, jembatan tersebut akan terhubung dengan banyak jalan di Kabupaten Tangerang seperti jalan di wilayah Kosambi-Teluk Naga, jalur alternatif baru kendaraan dari Tangerang ke Jakarta dan akan terkoneksi dengan arus kendaraan dari arah Bandara Soekarno-Hatta.

"Semua izin sudah lengkap, seperti izin Mendirikan Prasarana (IMP) dari Pemda DKI Jakarta, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Kabupaten Tangerang dan persetujuan pembangunan jembatan dari Gubernur Banten. Pada prinsipnya, kami dari Pemprov Banten hanya mengawasi semua prosesnya saja," ujar Mutaqqin Selasa, 19 Februari 2019.

Advertising
Advertising

Menurutnya, sumber pendanaan pembangunan jembatan sepenuhnya berasal dari pengembang, yakni PT Kukuh Mandiri Lestari sebesar Rp 700 miliar. “Setelah pembangunannya selesai, jembatan itu akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Banten dan DKI Jakarta sesuai kewenangan di masing-masing wilayah.

Ia mengatakan, selama proses pembangunan, pihaknya meyakini tidak akan mengganggu aktivitas warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. "Selama proses pembangunan jembatan dipastikan tidak mengganggu aktivitas para nelayan dan tidak mengganggu hutan mangrove, kami harus pastikan agar para nelayan dan ekositem laut tidak tetap terjaga," katanya.

Kepala Balai Geoteknik Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementrian PUPR, Fahmi Aldiamar menyatakan, pihaknya masih melakukan penelitian terhadap kontur tanah dan kedalaman beton atau tiang pancang jembatan yang akan dibangun. “Dalam perencanaan pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan mampu bertahan selama kurang lebih 100 tahun,” katanya.

Sementara itu, Operasional Manager PT Waskita yang akan melaksanakan pembangunan jembatan tersebut, Hermanto menargetkan, pembangunan jembatan selebar 21 meter itu akan dilaksanakan selama satu tahun, sementara operasional ditargetkan pada tahun 2020. "Target pembangunan setahun, kita masih nunggu hasil testpile dulu, operasional 2020, di atas kita gunakan kontruksi girder, yang di bawah stilbok, full casing, beton full ke bawah," kata Hermanto.

Baca juga: Ada Pembangunan di Pulau Reklamasi? Ini Reaksi Kepala Satpol PP

Dalam pelaksanaan pembangunan jembatan Pulau C reklamasi tersebut pihaknya juga akan melibatkan warga setempat termasuk pada perencanaan yakni pengerukan untuk titik jembatannya saat ini sudah melibatkan banyak nelayan. "Kita libatkan masyarakat setempat dalam pembangunannya, termasuk paranelayan di sekitar sini," katanya.

Berita terkait

Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

22 Januari 2024

Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebut proyek Giant Sea Wall, proyek itu menurutnya bukan satu-satunya mengatasi masalah banjir air rob.

Baca Selengkapnya

Kesiapan Operasi Kereta Cepat Dipertanyakan

12 April 2023

Kesiapan Operasi Kereta Cepat Dipertanyakan

Empat bulan menjelang tenggat pengoperasian, skema operasi dan perawatan kereta cepat Jakarta-Bandung berubah.

Baca Selengkapnya

Cegah Jakarta Tenggelam, Heru Budi Genjot Giant Sea Wall dan Tanggul Pantai, Apa Bedanya?

5 Januari 2023

Cegah Jakarta Tenggelam, Heru Budi Genjot Giant Sea Wall dan Tanggul Pantai, Apa Bedanya?

Cegah Jakarta tenggelam, Heru Budi Hartono terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai.

Baca Selengkapnya

3.000 Mangrove Ditanam di Pantai Indah Kapuk, Wali Kota: 13 Sungai Bermuara di Teluk Jakarta

2 Oktober 2022

3.000 Mangrove Ditanam di Pantai Indah Kapuk, Wali Kota: 13 Sungai Bermuara di Teluk Jakarta

Sebanyak 3.000 mangrove ditanam di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi

3 Agustus 2022

Pencemaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi

Jumlah sampah mikroplastik di muara sungai yang menuju Teluk Jakarta meningkat semasa pandemi. Berasal dari APD dan masker medis.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik dari Masker di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Meningkat Tajam

3 Agustus 2022

Mikroplastik dari Masker di Muara Sungai Menuju Teluk Jakarta Meningkat Tajam

Terdapat peningkatan mikroplastik bentuk benang yang terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis.

Baca Selengkapnya

BMKG Tanjung Priok Minta Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob 6-7 Desember

6 Desember 2021

BMKG Tanjung Priok Minta Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob 6-7 Desember

Wilayah pesisir Jakarta yang perlu waspada datangnya rob yaitu, Sunda Kelapa, Muara Angke, Muara baru dan Pluit.

Baca Selengkapnya

DKI Tutup Saluran Air Limbah PT B karena Diduga Sebabkan Pencemaran

30 November 2021

DKI Tutup Saluran Air Limbah PT B karena Diduga Sebabkan Pencemaran

Dinas Lingkungan Hidup DKI menutup saluran air limbah milik PT B di Jakarta Utara karena diduga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Saluran Limbah Pabrik Pencemar Paracetamol di Teluk Jakarta Ditutup Paksa

30 November 2021

Saluran Limbah Pabrik Pencemar Paracetamol di Teluk Jakarta Ditutup Paksa

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menutup paksa saluran limbah atau IPAL pabrik farmasi PT MEF yang mencemari Teluk Jakarta dengan Paracetamol

Baca Selengkapnya

Nelayan yang Hilang di Teluk Jakarta Ditemukan Tewas di Perairan Pantai Mutiara

24 November 2021

Nelayan yang Hilang di Teluk Jakarta Ditemukan Tewas di Perairan Pantai Mutiara

Nelayan yang hilang di Teluk Jakarta ditemukan sudah tak bernyawa di perairan Pantai Mutiara.

Baca Selengkapnya