"Itu nantinya akan berada di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Kecamatan Cipayung," kata Wali Kota Depok Mohamad Idris di Depok, Jumat, 1 Maret 2019.
Menurut Mohamad Idris kapasitas mesin bisa menghancurkan sampah lebih dari satu ton per hari.
"Dengan adanya mesin itu tentu cukup membantu permasalahan yang dihadapi Kota Depok yaitu tentang sampah. Menurut indeks risiko di Depok sudah mencapai angka 500, yang artinya perlu adanya penanganan cepat," katanya.
Tumpukan sampah selama puluhan tahun dan tanpa penanganan berisiko menghasilkan gas metan yang berisiko memicu kebakaran. Tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau menyengat dan berdampak pada kesehatan.
Dalam sehari sampah plastik yang dihasilkan Kota Depok dapat mencapai lebih dari tiga ton perhari.
Menurut Idris, dari 1.300 ton sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Depok, hanya 700 ton yang masuk ke TPA Cipayung. "Artinya 600 ton dapat diolah pada unit pengelolaan sampah (UPS) dan bank sampah yang tersebar di Kota Depok," katanya.
Bank sampah juga memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah Kota Depok yang terus menggunung. Banyak produk yang dapat dihasilkan dari sampah, seperti pupuk organik hingga tas dari kemasan plastik. "Tetapi dalam upaya ini memang belum menunjukkan hasil yang maksimal dan akan terus mengajak masyarakat untuk memberikan solusi guna menangani masalah sampah," katanya.