Gerindra Bantu Anies Muluskan Pembahasan DPRD Soal Jual Saham Bir
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 16 Maret 2019 11:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Partai Gerindra bantu Gubernur DKI Anies Baswedan melobi fraksi-fraksi di DPRD DKI sehubungan dengan penjualan saham bir, yakni saham pemerintah daerah di PT Delta Djakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyebut, partainya akan berupaya meyakinkan semua fraksi agar menyetujui pelepasan saham di perusahaan bir itu.
Baca : Penjualan Saham Bir, Anies: Tak Perlu Kajian Rumit
"Saya kira kalau melihat statement (di media) sedikit-sedikit udah ada 4-5 fraksi (sudah setuju)," kata Taufik di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2019.
Taufik tak merinci fraksi terkait. Menurut dia, perlu ada pendekatan kepada fraksi sehingga anggota dewan bersama-sama meluruskan posisi pemda di PT Delta Djakarta. Sebab, saat ini pemda dalam posisi yang tak tepat.
Dia berujar, investasi di PT Delta Djakarta memperlihatkan adanya aktivitas bisnis demi memperoleh untung. Untuk mencapai untung itu, perusahaan perlu memproduksi produk lebih banyak lagi.
"Bagaimana anda (pemda) bisa kontrol. Positioning-nya tidak tepat, pemerintah itu dagang di situ," ucap dia.
Sementara pemda, Taufik melanjutkan, seharusnya menanamkan modal yang dapat menggerakkan pembangunan. Taufik menegarkan, pemda tak boleh berbisnis. "Pemda ngapain bisnis untuk itu. Pemda tidak boleh ada bisnis," ujar dia.
Anies telah dua kali menyurati Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi agar membahas rencana pelepasan saham di PT Delta Djakarta. Prasetio menolak. Tak hanya Prasetio, penolakan juga datang dari Ketua Fraksi Partai NasDem Bestari Barus.
Simak juga :
M Taufik Klaim DPRD Setuju Lepas Saham DKI di Perusahaan Bir
Sejumlah massa berdemonstrasi di depan Gedung DPRD pada Jumat, 8 Maret 2019. Mereka mendesak anggota dewan menyetujui rencana Anies.
Saat ini, pemda DKI memiliki 26,25 persen saham di PT Delta Djakarta. Jika saham bir itu dilepas, pemerintah akan mendapat pemasukan Rp 1,2 triliun. Anies menilai, uang hasil penjualan saham itu dapat digunakan membangun 100 sekolah dan 100 ribu saluran pipa air bersih baru.