Dari Swiss Sampai Israel, Geng Motor Bikin Onar di Jakarta Barat

Sabtu, 16 Maret 2019 11:34 WIB

Delapan tersangka perampokan toko pakaian Fernando dikawal oleh Tim Jaguar Polresta Depok, 26 Desember 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Barat mencatat ada 25 kelompok geng motor yang meresahkan masyarakat di wilayahnya per Februari 2019. Sebanyak 61 orang dari 8 geng motor di antaranya pernah ditangkap karena kejahatan jalanan maupun tawuran yang mereka lakukan.

Baca:
Geng Motor Belanja 'Cabe-cabean' Usai Membunuh, Kapolres Menangis

Geng motor yang sudah ditangkap di antaranya Basmol (barisan manusia oleng), Swiss (sekitar wilayah slipi), Garjok (garden pojok), Gabores (gabungan bocah rese), dan Israel (istana sekitar rel). Kriminalitas yang mereka lakukan tak sekadar tawuran, tapi juga pencurian dengan kekerasan, bahkan pembunuhan.

Ini seperti yang terjadi terhadap Ahmad Al Fandri, di Tanjung Duren pada 5 Februari lalu. Polisi meringkus sebanyak 14 anggota geng motor tersangka pelakunya. Mereka terdiri dari beberapa geng motor di antaranya basmol, swiss, garjok, dan israel.

Contoh lainnya adalah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh geng motor di Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat pada 20 Januari 2019. Korbannya, Adam Ilham. Polisi menangkap 12 tersangka pelaku anggita geng motor itu.

Advertising
Advertising

Baca:
Fakta Geng Motor: Kehormatan dan Jatah 'Cabe-cabean' Bisa Nambah Jika ..

Peristiwa terbaru adalah 4 Maret 2019. Tindak pidana pencurian dan pembunuhan disangka dilakukan tiga anggota geng motor Gabores di Jalan Daan Mogot. Korban adalah Ivan Surya Saputra yang sedang berjalan kaki usai menonton acara dangdut pada dinihari.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi (dua dari kiri) memegang salah satu senjata yang digunakan oleh anggota geng motor saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 19 Februari 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, anggota geng motor sanggup menganiaya korban hingga tewas karena pengaruh dari obat-obatan. Hampir seluruh pelaku, ujar Hengki, memakai narkoba dan obat daftar G seperti tramadol.

Baca:
Pengakuan Geng Motor: Tak Ada Lawan, yang Ada di Tempat Disikat

Hengki mengaku sedih karena mendapati para pelaku geng motor yang kebanyakan masih remaja itu kerap tak jera setelah ditangkap polisi. Mereka disebutkannya malah mencari status dan kebanggaan dari setiap penangkapan karena pelanggaran yang dilakukan.

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

12 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

13 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

15 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

15 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

17 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

18 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya