Uang Bau Sampah Belum Cair, Warga Bantargebang Mulai Resah

Jumat, 5 April 2019 18:00 WIB

Seorang pekerja makan diatas tumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bekasi – Pemerintah DKI Jakarta biasanya sudah mencairkan dana kompensasi bau sampah untuk warga di sekitar TPST Bantargebang, Kota Bekasi, setiap awal bulan Namun, sampai hari ini kompensasi dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 600 ribu per tiga bulan per kepala keluarga belum kunjung cair. Warga pun mulai resah.

Baca juga: Tuntut Uang Bau, 5 Fakta di Balik Penutupan TPA Burangkeng

Lurah Cikiwul, Bantargebang, Warsim, membenarkan belum cairnya dana kompensasi bau sampah Bantargebang. Menurut dia, sejumlah warga sudah mulai bertanya perihal waktu pencarian kompensasi tersebut. "Nanyanya masih normatif, belum sampai frontal," ucap Warsim, Jumat, 5 April 2019.

Kepada warga, Warsim dan stafnya selalu menjelaskan bahwa pencarian masih dalam proses, karena harus melengkapi adimistrasi. Sebab, kata dia, dana tersebut merupakan uang pemerintah. "Kalau telat di bulan April, warga masih memahami. Tapi, kami inginnya segera cair," ujar Warsim.

Warga Bantargebang, Mardi, 56 tahun, mengatakan biasanya awal bulan dana kompensasi dari DKI Jakarta sudah cari. “Tapi sampai hari ini belum cair-cair," ujar Mardi.

Advertising
Advertising

Petugas keamanan di sebuah perusahaan di kawasan Bantargebang itu mengatakan, sudah kebiasaan setiap awal tahun, pencairan dana kompensasi bau sampah Bantargebang molor. "Kalau sudah cair, biasanya ramai pada mengambil," ujar dia.

Menurut dia, uang bantuan tersebut cukup membantu untuk menambah biaya kebutuhan rumah tangga. Sebagai buruh yang pendapatannya kecil, uang senilai Rp 600 ribu bisa dipakai belanja kebutuhan pokok. "Istri enggak kerja, jadi lumayan buat nambah-nambah," kata dia.

Mardi menambahkan, bau sampah sangat menyengat ketika petugas di TPST Bantargebang mengaduk sampah untuk ditata. Aroma tak sedap itu terbawa angin sehingga berdampak pada lingkungan. "Biasanya pagi aromanya menyengat, kalau sudah siang mulai berkurang," ujar bapak empat anak yang tinggal di Sumurbatu ini.

Sekitar 18 ribu keluarga di tiga kelurahan di Kecamatan Bantargebang berhak atas dana kompensasi bau sampah milik DKI Jakarta, yakni Kelurahan Cikiwul, Sumurbatu, dan Ciketing Udik.

Baca juga: Saling Tarik Tas, Pelaku dan Korban Penjambretan Tewas

Nilai kompensasi Rp 900 ribu yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Adapun warga hanya menerima Rp 600 ribu, karena Rp 300 ribu dipakai untuk pembangunan infrastuktur yang dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di setiap kelurahan. Mekanisme pencairannya, DKI mentransfer uang ke rekeing kas daerah Kota Bekasi, lalu pemerintah setempat mentransfer ke rekening masing-masing warga Bantargebang yang berhak menerima.

Berita terkait

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

4 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

11 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

11 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

12 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

14 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

17 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

19 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

20 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

22 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya