Tak Didukung Ma'ruf Amin Jadi Capres, Ini Komentar Anies
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 6 April 2019 12:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin terkait dirinya dan pemilihan presiden. Menurut Anies, pernyataan itu berlatar isu masa lalu yang tak perlu diungkit.
Baca juga:
Gaya Milienial Ma'ruf Amin dalam Kampanye Terbuka di Bogor
"Sudah lewat itu. Sudahlah," kata Anies ketika berada di SDN Kedaung Kaliangke 03 Pagi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat 5 April 2019.
Sebelumnya, beredar video Ma'ruf Amin menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai sumber konflik dan harus dihabisi. Transkrip isi video berdurasi 28 detik itu: Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya.
Menanggapi peredaran video tersebut, Ma'ruf menyebut penyebar video telah memotong ucapannya. Dalam video yang beredar, Ma'ruf memang tampak berbicara dengan sejumlah orang.
Ma'ruf menjelaskan, video lama itu merupakan pernyataannya sebelum penetapan pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019. Saat itu dia masih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia. "Nah, sekarang saya buka saja, beberapa ustad waktu itu mengajak saya untuk mendukung Anies sebagai calon presiden karena Anies mengalahkan Ahok di Jakarta," ujarnya lewat keterangan tertulis yang dikirim tim medianya, Kamis 4 April 2019.
Ma'ruf mengatakan kalau dia menolak ajakan itu. "Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya sumber konflik, terjadi konflik itu karena Ahok. Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah (terpilih lagi) karena bisa menjadi konflik akan bangsa ini," ujar Ma'ruf.
Kondisi tersebut, kata Ma'ruf, berbeda dengan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi. "Pak Jokowi tidak, maka itu saya cenderung mendukung pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang pak Jokowi. Konteksnya itu," kata dia.