Kisah Caleg DPRD DKI: Tak Bagikan Amplop Dibilang Pelit

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 8 April 2019 21:00 WIB

Caleg DPRD DKI Jakarta Permaswari Wardani menunjukan komik karyanya, Kamis, 21 Maret 2019. Komik tersebut menjadi sarana untuk kampanye Permaswari di daerah pemilihan Jakarta Selatan yang meliputan Kecamatan Cilandak, Kebayoran, Pesanggarahan, dan Setiabudi. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Disebut caleg pelit menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Permaswari Wardani, 38 tahun. Calon anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mendapat julukan itu menyapa warga di daerah pemilihannya di bilangan Jakarta Selatan.

Baca:
Caleg DPRD DKI Dicoret Karena Cara Kampanye, Siapa Saja Mereka?

Imas, sapaan Permaswari, adalah caleg muda dari partai yang juga baru. Lulusan Jurusan Arsitektur, Universitas Trisaksi, yang kini beranak tiga itu mengaku syok sekaligus prihatin. Tidak sedikit masyarakat dinilainya masih menganggap caleg sebagai mesin ATM berjalan.

"Saat pertama mengunjungi warga banyak yang tanya, 'mana nih hepeng (duit)?' Saya caleg yang tidak punya modal untuk bagi-bagi uang," kata Imas saat ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, pada sebuah sore akhir Maret 2019.

Imas menuturkan telah terjun ke tengah masyarakat dan berkampanye sejak September tahun lalu. Saat awal kampanyenya itu, dia hanya membagikan kartu nama dengan kontak pribadi dan brosur berisi visi misinya.

Advertising
Advertising

Cara kampanye itu tak mendapatkan sambutan positif. Tak jarang dia malah menerima cibiran. Hanya karena Imas dianggap tak bisa memberi amplop, sembako atau bingkisan, seperti yang diharapkan warga.

"Saya sampai tidak bisa tidur memikirkan hal itu. Dibilang pelit, tidak bisa ngasih apa-apa kepada mereka," ujarnya.

Baca berita sebelumnya:
Pemilu Kurang 10 Hari, KPU Coret 5 Caleg DPRD DKI

Menurut dia, jika permintaan warga itu dituruti, setiap caleg harus mempunyai modal besar. Hal itu berpotensi menimbulkan sikap koruptif pada caleg yang terpilih.

Caleg bermodal besar, kata dia, bakal berupaya mengembalikan uang yang telah dikeluarkannya. Belum lagi, menurut Imas, mereka juga akan mencari modal untuk kampanye agar terpilih di periode lima tahun berikutnya.

<!--more-->

"Pendidikan politik harus disampaikan kepada masyarakat," ujarnya. "Jangan sampai pemilih juga tergoda dengan politik uang."

Melihat sebagian karakter pemilih yang masih berharap pemberian, Imas yang bermodal cekak pun memutar otak. Berbekal keahliannya, dia lalu menggambar. Imas membuat komik.

Baca:
Caleg, Anak Wali Kota Bekasi Yakin Dapat Kursi DPRD Jabar

Komik itu menjadi sarana untuk menjelaskan dilema masyarakat yang ditemuinya di lapangan dan janji solusi yang ditawarkan. Sejak Januari lalu, Imas mulai berkampanye menggunakan komik kepada masyarakat.
Imas membagikan komik itu kepada warga yang dikunjunginya dari pintu ke pintu. Menurut dia, karyanya itu cukup efektif digunakan untuk kampanye dan bisa diterima.

Komik juga dibantu dibagikan lewat media sosial. Itu menolongnya menghemat biaya. Kata Imas, cara kampanyenya dengan menggunakan komik sangat hemat biaya. Terhitung sejak awal kampanye sampai sekarang ia baru menghabiskan uang Rp 20 juta.

"Sebagian uang itu juga bantuan dari kerabat dan teman-teman yang mendukung saya," katanya.

Baca:
Mandala Shoji Ajukan Banding Atas Dua Vonis Langgar Aturan Pemilu

Dalam komik itu, Imas menumpahkan semua unek-unek yang ada di pikirannya terkait permasalahan di ibu kota dan memberi solusinya. Imas juga menjelaskan bahaya money politik di komiknya.

"Saya ceritakan apa yang menjadi kegelisahan di komik itu. Termasuk disebut pelit oleh warga," ucap caleg berhijab dan berkaca mata itu nyengir.

Berita terkait

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

15 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

21 jam lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Tak sedikit kader PSI yang minta dua jatah kursi. "Satu-satu dulu, lobby-nya susah," ujar Kaesang menimpali.

Baca Selengkapnya

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

1 hari lalu

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

Kaesang berharap putra-putri terbaik bangsa mau ikut membangun negeri dengan mendaftarkan diri menjadi kepala daerah lewat PSI.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, Ini Tahapannya

MK menyebutkan registrasi perkara sengketa Pileg dimulai pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

8 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Anwar Usman Tak Akan Tangani Sidang Sengketa Pileg PSI di MK

10 hari lalu

Anwar Usman Tak Akan Tangani Sidang Sengketa Pileg PSI di MK

Mantan Ketua MK, Anwar Usman, tidak akan menangani sengketa Pileg untuk PSI.

Baca Selengkapnya