Sejumlah pekerja merakit kotak suara di gudang penyimpanan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin 4 Febaruari 2019. KPU Kabupaten Batang menargetkan perakitan kotak suara sebanyak 12.775 unit selama sekitar 6-8 hari dengan mempekerjakan warga sebanyak 10 orang per hari. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Sri Norcahyati, 43 tahun, merelakan waktu dan tenaganya untuk merakit kotak suara. Menurut Sri, tiap tempat pemungutan suara (TPS) di Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, memerlukan empat kotak suara untuk perhelatan Pemilihan Umum atau Pemilu 2019.
Sri adalah anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Cikoko yang ditugaskan di bagian logistik dan bekerja dengan perwakilan PPS dari lima kelurahan lain di Kecamatan Pancoran. "Kita 'keroyokan' kerjain semua sampai tengah malam," kata Sri saat ditemui Tempo di Gelanggang Remaja Kecamatan Pancoran, Jalan Pengadegan Timur I Nomor 36, pada Senin siang, 8 April 2019.
Maksudnya 'keroyokan' adalah setiap perwakilan PPS tidak merakit kotak suara berbahan kardus itu untuk kelurahannya sendiri. Mereka bersama-sama mengerjakan seluruh kotak suara meski kebutuhan kelurahannya sudah terpenuhi.
Sri menceritakan, merakit kotak suara memakan waktu selama lima hari. Total kotak suara yang diperlukan di TPS seluruh Kecamatan Pancoran adalah 484. Ada 37 TPS di kelurahannya sehingga kotak suara yang perlu didistribusikan sebanyak 148.
Mau tak mau, Sri harus pulang larut malam demi menyelesaikan kotak suara karena Pemilu 2019 sebentar lagi. Namun, perwakilan PPS lain juga mengalami hal yang sama.. "Nanggung, jadi sekalian akhirnya sampai malam," ucap Sri.
Setiap harinya perwakilan enam PPS dari Kecamatan Pancoran menyambangi Gelanggang Remaja Kecamatan Pancoran. Mereka bertugas menyiapkan logistik yang diperlukan TPS saat hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April. Para PPS sudah bekerja sejak dua pekan lalu.