Bahan Pangan Ramadan, YLKI Beri Tips Pembelian
Reporter
Ayu Cipta (Kontributor)
Editor
Jobpie Sugiharto
Senin, 6 Mei 2019 18:00 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Hari ini, Senin, 6 Mei 2019, masyarakat muslim mengawali puasa Ramadan 1440 Hijriyah. Kebutuhan pangan bertambah pada Ramadan hingga Idul FItri.
Menurut Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI Tulus Abadi, lazimnya selama bulan puasa ini terjadi peningkatan ebutuhan terhadap komoditas pangan, baik pangan olahan maupun pangan segar. Banyak pula bermunculan penjaja makanan dan minuman untuk takzil atau makanan buka puasa baik dalam skala besar maupun kecil.
Baca: Tempat Hiburan di DKI Ditutup Selama Bulan Ramadan, Ini Detilnya
"Patut diduga banyak bahan pangan yang tidak aman beredar di pasaran, demi menyasar meningkatnya permintaan konsumen," kata Tulus kepada Tempo, hari ini, Senin, 6 Mei 2019.
Tulus menuturkan, YLKI pun merekomendasikan sejumlah kiat memilih bahan pangan atau makanan selama Ramadan. Apa saja? Simak tips di bawah ini:
1. Pastikan bahan pangan untuk Ramadan tersebut aman untuk dikonsumsi. Untuk makanan atau minuman kemasan harus ada ada izin edar Badan POM/Dinkes, tanggal kadaluwarsa, bahkan ada label halal. Jangan lupa, cek kemasannya. Jika sudah rusak, atau penyok jangan dipilih.
2. Pastikan bahan pangan tersebut tidak tercemar bahan berbahaya. Tinggalkan jika warnanya terlalu mencolok, seperti terlalu kuning, terlalu hijau, terlalu merah, dan lainya, atau pun baunya terlalu menyengat;
3. Pastikan bahan pangan tersebut tidak dikemas dengan bahan kemasan yang tidak sehat dan merusak lingkungan. Misalnya menggunakan sterofoam, koran bekas; apalagi untuk makanan terbuka, panas, dan berlemak tinggi, misalnya gorengan.
4. Jika pangan olahan dan pabrikan, pastikan tercantum nama dan alamat yang jelas dari perusahaan yang bersangkutan. Hal ini untuk memudahkan jika kita akan melakukan komplain;
Baca: Selama Ramadan, Begini Perubahan Jam Kerja Pegawai DKI
5. Konsumsilah bahan pangan secara wajar dan jangan berlebihan. Jangan sampai bahan pangan yang dikonsumsi pada, juga pada Ramadan, banyak menyisakan sampah makanan (food waste).
AYU CIPTA