Kasus Ayah Bunuh Bayi, Istri Sudah Minta Suami Stop Konsumsi Sabu

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 Mei 2019 04:09 WIB

MS, 23 tahun, pelaku pembunuhan anak kandungnya sendiri dibawa ke halaman Kantor Polres Metro Jakarta Barat, pada Senin, 6 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta -Dalam kasus ayah bunuh bayi diketahui pelaku, MS, 23 tahun mengonsumsi sabu sejak masa pacaran dengan SK, 22 tahun.

SK mengakui bahwa suaminya MS (23) yang membunuh buah hati mereka telah mengonsumsi sabu sejak pacaran. Namun, dia tidak mengetahui dari mana sabu tersebut didapat suaminya.
Baca : Ayah Bunuh Bayi, Polisi Sebut Kejiwaan Pelaku Normal

"Waktu saya hamil enam bulan saya suruh dia berhenti," kata SK saat ditemui Tempo di kediamannya, Jalan Yusuf, Sukabumi Utara, Jakarta Barat, Selasa, 7 Mei 2019.

SK mengatakan permintaan untuk berhenti menggunakan sabu itu disertai dengan ancaman. Jika tidak berhenti juga, SK akan meminta cerai dengan MS. Saat itu, kata dia, suami berjanji untuk berhenti.

"Namun pas polisi bilang hasil tes positif, saya kaget juga," kata dia.

Kepala Kepolisian Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Erick Ekananta Sitepu mengatakan anggotanya telah melakukan tes urine terhadap MS, 23 tahun. Hasilnya, pelaku positif menggunakan sabu.

"Pada saat melakukan kekerasan terhadap anak, pelaku dibawah pengaruh sabu," kata Erick saat konferensi pers di kantor Polres Metro Jakarta Barat, Senin, 6 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Erick mengatakan, pelaku yang bekerja sebagai sopir di salah satu usaha laundry itu aktif menggunakan nahkoda sejak 2017. Ihwal sumber sabu dan kemungkinan dijerat pidana atas kepemilikan, Erick berujar polisi masih berproses.

"Nanti penyidikannya sejalan," kata dia.

MS membunuh anaknya yang baru berumur tiga bulan pada Sabtu, 27 April 2019. Kejadian bermula saat isteri pelaku pergi belanja dan meninggalkan buah hatinya di rumah. Pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB, di rumah hanya ada pelaku, bayi dan mertua pelaku yang tuna netra. Saat isteri tidak di rumah, pelaku menganiaya si bayi.

Saat kembali ke rumah, isteri pelaku mendapati anaknya lemas dan luka. SK kemudian bertanya kepada pelaku atas kondisi banyinya. "Pelaku menjawab karena kesedek di tenggorokan," ujar Erick.

Bayi itu akhirnya di bawa ke Puskesmas Kebon Jeruk. Namun nyawanya tidak tertolong saat dalam perjalanan. Erick mengatakan, pelaku sempat meminta surat keterangan meninggal dunia anaknya kepada dokter di Puskesmas. Namun, pihak Puskesmas tidak menyetujui permintaan itu lantaran curiga dengan kematian si bayi.
Simak juga :
Kronologi Ayah Bunuh Bayi, Berawal dari Kecurigaan Puskesmas

Pada 29 April 2019, Puskesmas Kebon Jeruk melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian. Tidak sampai 1 x 24 jam, polisi lantas menangkap MS di rumahnya.

Atas tindakannya, ayah bunuh bayi tersebut dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta Pasal 80 ayat 4 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Erick mengatakan, karena pelaku membunuh anak kandungnya, ancaman diperberat hingga maksimal 20 tahun penjara.

Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

10 jam lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

15 jam lalu

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

Kepolisian Sektor Metropolitan Tebet menangkap tersangka tindak pidana narkoba jenis sabu berinisial KP alias K, 50 tahun.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

2 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

2 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

4 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya