Disiapkan Tangani Demo Pemilu, Di Momen Ini Pasukan Sorban Turun

Reporter

Imam Hamdi

Sabtu, 11 Mei 2019 13:31 WIB

Pasukan sorban Brimob Polda Metro Jaya berjaga di Gedung Bawaslu RI Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Mei 2019, di tengah unjuk rasa massa BPN Prabowo. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan pihaknya siap mengerahkan setidaknya satu SSK atau sekitar 90 personel pasukan sorban untuk mengamankan unjuk rasa terkait dengan hasil pemilu 2019.

"Sedikitnya kami siapkan satu SSK untuk melakukannya pendekatan kepada massa yang unjuk rasa. Khususnya seperti saat demo kemarin di kantor Bawaslu," kata Harry saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Mei 2019.

Baca: Pasukan Sorban Pengawal Massa BPN Prabowo Diejek di Bawaslu

Pasukan sorban sempat diturunkan saat ada unjuk rasa dari massa Persaudaraan Alumni 212 disingkat PA 212, GNPF Ulama hingga FPI di depan gedung Badan Pengawas Pemilu pada Jumat, 10 Mei lalu. Massa tersebut mendampingi Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk melaporkan terkait dengan dugaan kecurangan pemilu di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.

Harry menuturkan pasukan bersorban berasal dari Korps Brimob Polda Metro Jaya. Polda telah mendidik secara khusus pasukan bersorban itu untuk mengamankan pemilu. "Ada ratusan personel yang disiapkan menjadi pasukan bersorban," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Ini Keistimewaan Pasukan Sorban Pengawal Massa BPN Prabowo

Menurut Harry, pasukan bersorban hanya dikerahkan jika massa yang berunjuk rasa berjumlah banyak. Mereka mempunyai kemampuan untuk mengajak para pengunjukrasa berzikir dan bersalawat.

"Mereka juga hafal lantunan Asmaul Husna. Pasukan bersorban akan disiapkan melihat dinamika di lapangan," kata Harry.

Dari pantauan Tempo pada unjuk rasa kemarin, pasukan bersorban itu mengenakan peci dan surban putih yang melilit lehernya. Mereka berada di dalam kawat pagar yang berhadapan langsung dengan massa pengunjuk rasa.

Sebagian massa yang hadir merasa tidak senang dengan keberadaan pasukan sorban yang berjaga. "Palsu. Polisi pakai baret saja. Jangan pura-pura pakai peci," kata seorang massa dalam aksi tersebut. Sejumlah massa juga sempat mencoba meminta polisi membuka pagar kawat dan membiarkan mereka masuk.

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

1 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

1 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

2 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

5 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

5 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

5 hari lalu

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK berlangsung situasional bergantung kondisi pendemo.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya