TEMPO.CO, Jakarta - Polri akan menerapkan rekayasa arus lalu lintas di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pemberlakuan ini bersifat situasional tergantung banyaknya massa yang akan berpusat di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
"Jika ekskalasi meningkat dan diperlukan, selanjutnya akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 21 April 2024.
Berikut pengalihan arus lalu lintas yang akan diterapkan:
1. Dari Harmoni yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat ditutup dialihkan ke Jalan Kesehatan.
2. Jalan Perwira yang mengarah Jalan Medan Merdeka Utara ditutup, jalur diarahkan ke arah masjid dan Lapangan Banteng.
3. Lalu lintas Thamrin ditutup, dialihkan ke Jalan Kebon Sirih yang mengarah ke Jalan Abdul Muis dan ke Tugu Tani.
"Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya," ujar Susatyo.
Dalam pengamanan sidang putusan sengketa Pilpres 2024, sebanyak 7.783 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan. Pengamanan dibantu oleh personel Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Susatyo mengatakan personel yang bertugas akan menyebar ke sejumlah titik yang dianggap rawan saat demo. Personel Polri yang bertugas disebut tidak satupun yang menggunakan senjata api.
Mereka, kata Susatyo, akan bertindak humanis dengan cara persuasif dan mengedepankan negosiasi. Pelaksanaan tugas dijamin sesuai prosedur kepolisian. "Semua perintah dan kendali dari saya," tuturnya.
Para pendemo pun diimbau agar tetap menjaga ketertiban dengan tidak mudah terprovokasi dan tidak percaya pada hoaks. Selain itu diperingatkan agar menghormati hak-hak masyarakat lainnya yang beraktivitas.
Pilihan Editor: Kronologi 5 Polisi dari Satuan Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur yang Tertangkap Pakai Sabu