Cerita Warga Soal Aksi Brutal Aparat di Kampung Bali Usai 22 Mei

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 24 Mei 2019 19:27 WIB

Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.

"Terus polisi itu balik badan dan nyamperin. Mereka berdebat dengan orang tua saya. Orang tua saya bilang, 'Pak itu warga Pak," kata dia. Namun, polisi tetap memutuskan membawa temannya sesama warga Kemanggisan itu.

Jalan Kampung Bali XXXIII juga merupakan lokasi Masjid Al Huda. Di halaman masjid, terjadi kekerasan lain yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Sebuah video amatir menunjukkan bagaimana seorang pria dengan perawakan kurus, dipukul berkali-kali dengan tongkat dan popor senjata, lalu ditendang dan diseret oleh beberapa pria berseragam hitam Brimob. Video itu langsung viral di media sosial.

Para penganiaya yang berhelm itu menenteng tameng hitam dan pentungan. Jumlahnya tampak lebih dari 10 dan posisinya semula berpencar di beberapa titik. Namun begitu ada pria yang ditangkap, semuanya mendekat lalu memukuli dengan membabi buta.

Baca juga : Hasil Otopsi 4 Korban Rusuh 22 Mei, RS Polri: Tewas Tertembak

Imam Masjid Al Huda, Tajudin mengatakan anak yang dianiaya itu bukan bagian dari perusuh maupun pengunjukrasa di Bawaslu RI. Tajudin berujar, anak tersebut bekerja sebagai juru parkir di lahan kosong sekitar masjid. Jasa parkir itu milik Smart Services Parking.

"Dia bukan ngumpet. Itu orang parkir," kata Tajudin saat ditemui wartawan di masjid tersebut pada Jumat, 24 Mei 2019.

Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Services Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.

Tajudin mengatakan, pengeroyokan tersebut berlangsung pada Kamis, 23 Mei 2019 sekitar pukul 06.30. Namun, dia berujar sedang tidak di lokasi saat kejadian berlangsung. Dia mengaku sedang di rumah untuk sembunyi. Meski begitu, Tajudin membenarkan dia sering melihat anak tersebut di kawasan dekat masjid.

Sayangnya Tajudin tidak mengenal nama anak tersebut. Dari informasi yang diterimanya, polisi juga membawa dua orang lain saat kejadian di masjid itu. Salah satunya disebut pegawai perusahaan parkir.

"Yang dibawa polisi tiga orang, supervisor satu, dan anak-anak itu dua orang," kata dia.

Pantauan Tempo di lokasi pada Jumat siang 24 Mei 2019, sekitar empat mobil terparkir di lokasi masjid. Saat Tempo ke sana, beberapa anggota TNI terlihat beristirahat di halaman depan masjid.

Dua anggota Brimob berjaga di area belakang masjid Jalan Kampung Bali XVII. Dua anggota Brimob lain berjaga di sisi kanan masjid Jalan Kampung Bali XXXII.

Baca juga :
Rusuh di Tanah Abang, Satu Orang Tewas dengan Luka Tembak

Seorang pegawai Smart Services Parking yang ditemui Tempo mengatakan ada empat orang yang ditangkap di area parkir masjid tersebut. Bukan tiga orang seperti yang dijelaskan Tajudin. Salah satu pria yang ditangkap merupakan supervisor perusahaan jasa parkir itu.

Soal pria yang dipukuli, lalu diseret seperti dalam video yang viral pasca kerusuhan 22 Mei, sumber tersebut memastikan insiden itu benar terjadi. Tapi korbannya bukan pegawai perusahaan parkir. "Dia hanya sering bantu-bantu dan main di sini," kata pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Markas Besar Kepolisian masih memeriksa viral video dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan anggota Brigade Mobil dalam aksi 22 Mei 2019. Analisis untuk membuktikan kebenaran video dilakukan oleh Direktorat Siber Badan Reserse Kriminal Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, di kantornya, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019 malam akhirnya membenarkan bahwa insiden pemukulan itu dilakukan polisi. Namun dia berdalih polisi ketika itu sedang memburu perusuh yang membawa batu-batu dan menyediakan jerigen air untuk membasuh mata kawan-kawannya yang terkena gas air mata. Korban yang dipukuli Brimob, menurut Dedi, bernama Andri Bibir. Dia masih hidup dan kini ditahan Polda Metro Jaya.

Berita terkait

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

13 Desember 2023

Debat Capres: Anies Baswedan Sebut Harun Al Rasyid Tewas Ditembak, Kasus Belum Tuntas Sampai Sekarang

Saat debat capres, Anies Baswedan sebut Harun Ar-Rasyid yang tewas saat memprotes hasil Pemilu 2019, begini peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

12 Desember 2023

Sosok Harun Al Rasyid yang Disinggung Anies di Debat, Tewas Ditembak saat Kerusuhan 22 Mei

Calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam debat pertama calon presiden pemilu tahun 2024

Baca Selengkapnya

Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

22 Mei 2023

Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

BJ Habibie copot Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad, Soeharto mengurung diri di Cendana. Peristiwa setelah sehari Soeharto lengser.

Baca Selengkapnya

Brimob Satuan Tertua Polri, Pelaksanaan Tugas Sehari-hari di Bawah Kendali Siapa?

26 Agustus 2022

Brimob Satuan Tertua Polri, Pelaksanaan Tugas Sehari-hari di Bawah Kendali Siapa?

Brimob satuan tertua Polri yang lahir pada 14 November 1946 ini dibentuk untuk mencegah ancaman Kamtibmas. Apa tugas, fungsi dan perannya?

Baca Selengkapnya

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Brimob dengan Samapta di Kepolisian

9 Agustus 2022

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Brimob dengan Samapta di Kepolisian

Biasanya, masyarakat kerap kali menilai Brimob dan Samapta adalah kesatuan yang sama, tetapi sebenarnya keduanya merupakan satuan kepolisian yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

18 Desember 2019

Kembali ke Persidangan, Kivlan Zen Curigai Dendam Wiranto

Persidangan Kivlan Zen sempat terhenti lebih dari satu bulan lantaran menunggunya selesai berobat.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

7 November 2019

Saksi Sidang Habil Marati Ungkap Rencana Eksekusi Yunarto Wijaya

Di sidang Habil Marati, saksi ungkap terima perintah dari Kivlan Zen. Yunarto Wijaya disebut sebagai pengkhianat bangsa.

Baca Selengkapnya

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

1 November 2019

Di Sidang, Saksi Sebut Wiranto dan Luhut Pengkhianat TNI

Terdakwa perkara kepemilikan senjata api ilegal, Helmi Kurniawan alias Iwan, menganggap Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai pengkhianat TNI

Baca Selengkapnya

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

31 Oktober 2019

Uang Beli Senjata Api, Saksi Tegaskan Hubungan Habil dan Kivlan

Saksi sebut Kivlan bilang uang (untuk membeli senjata api) dari Habil Marati. Mengaku yunior yang patuh kepada senior.

Baca Selengkapnya

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

31 Oktober 2019

Sidang Habil Marati, Saksi Ungkap Perintah Kivlan Zen

Satu terdakwa kepemilikan senjata api ilegal dalam kerusuhan 22 Mei lalu bersaksi di perkara yang sama dengan terdakwa politikus PPP Habil Marati.

Baca Selengkapnya