Ojek Online Pembuat Video Provokasi Minta Maaf ke Polisi

Selasa, 28 Mei 2019 07:34 WIB

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi saat konferensi tentang penangkapan dua tersangka yang memprovokasi serangan terhadap polisi dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 di kantornya, Senin, 27 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang pengemudi Ojek Online pembuat video provokasi melawan gas air mata polisi dalam kerusuhan 22 Mei 2019 meminta maaf kepada pihak berwajib atas perbuatan tersebut. keduanya adalah Heru Widiyantoro, 32 tahun, dan Dwi Septiyanto (26).

"Saya dan teman saya Anto menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati saya kepada seluruh Kepolisian Republik Indonesia agar bisa memafkan saya," kata Heru di kantor Polres Metro Jakarta Barat, pada Senin, 27 Mei 2019. "Saya benar-benar tidak sengaja, merekam dan menyebar video itu, saya hanya tadinya untuk di grup internal untuk lucu-lucuan, saya tidak menyangka akan viral seperti ini."

Baca: Ojek Online Suka Ngetem, DKI Mau Atur Tempat Jemput Warga

Dalam video yang dipersoalkan oleh Polres Jakarta Barat itu, terlihat Heru Widiyantoro mengenakan jaket ojek online Grab dan helm. Kepada polisi dia menyatakan yang berprofesi sebagai pengemudi Ojek Online adalah Dwi Septiyanto. Sedangkan Heru masih menganggur.

Heru pun menuturkan bahwa dia spontan menggunakan atribut Ojek Online Grab milik temannya itu. "Saya spontan saja, ada di setang (sepeda motor) saya pakai," ucapnya.

Dalam sorotan video, Heru mengatakan, "Buat kawan-kawan ya, yang masih punya stok pajangan tai yang gede-gede, yang belum pada berak ya. Tolong dibungkusin di plastik, percuma kita gak bisa ngelawan pakai batu, pake perasaan, enggak bisa. Dia pakai gas air mata, kita harus pakai tai yang gede-gede."

Dwi tak mau kalah, dia lantas mengatakan, "Harus pakai ini, tai kemarin yang sudah keras, yang dua hari belum dikeluarin."

Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menangkap keduanya pada Ahad, 26 Mei 2019, di dua lokasi berbeda yaitu Jakarta Timur dan Bekasi.

"Dua orang ini melakukan provokasi melalui media sosial Facebook, Instagram maupun Whatsapp," kata Kepala Polres Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengki Haryadi, dalam keterangan pers di kantornya pada Senin, 27 Mei 2019.

Menurut Hengki, kedua pelaku mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh atau tidak semestinya yang ditujukan kepada aparat keamanan, baik TNI dan Polri. Keduanya diketahui membuat video itu di Kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019.

Hengki pun mengatakan para pelaku tersebut melanggar Pasal 45 Ayat 2 dan 28 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Ancaman hukuman enam tahun penjara," kata dia.

Baca juga: Alasan Dishub DKI Mau Aplikasi Ojek Online Stop di Area Tertentu

Dalam video tersebut, keduanya memang tidak menyebutkan instansi Polri atau TNI secara langsung. Namun, Hengki Haryadi tetap meyakini perbuatan keduanya telah memenuhi unsur tindak pidana. Bahkan, polisi juga telah berkonsultasi dengan ahli bahasa soal masalah ini.

"Bahwa yang menggunakan gas air mata itu petugas, dalam hal ini Kepolisian, sedangkan yang melakukan pengamanan ada TNI juga," ujar Hengki tentang perbuatan pelakunya yang salah satunya pengemudi Ojek Online.

M. YUSUF MANURUNG

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

5 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

6 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

7 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

21 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

23 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya