Undangan Bertemu Imam Mahdi Viral di Kota Depok, Dituduh Sesat
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 30 Mei 2019 05:49 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2018/01/02/id_673607/673607_720.jpg)
TEMPO.CO, Depok – Sebuah undangan digital tiba-tiba viral di grup-grup percakapan di telepon genggam Whatsapp masyarakat Kota Depok. Undangan terbuka tersebut berisi ajakan kepada masyarakat untuk bertemu Imam Mahdi.
Baca juga:
Raperda Kota Religius Ditolak DPRD, Ini Kata Wali Kota Depok
Undangan berlatar hijau dari sebuah perkumpulan yang mengatasnamakan Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia. Di dalam undangan tertulis, masyarakat seluruh Indonesia diajak untuk menghadiri open house halal bi halal idul fitri 1440 H yang akan dihadiri langsung oleh Sang Pembaharu (Imam Mahdi).
Disambangi Tempo ke alamat yang ada dalam undangan, seorang jemaah Mahfuzi menerangkan maksud dari isi undangan. Mahfuzi mengatakan, guru besar atau yang disebutnya sebagai Sang Pembaharu (Imam Mahdi) adalah bernama Winardi.
“Ya kami meyakini pimpinan kita itu Imam Mahdi, sebagai guru, pemimpin kami, petunjuk kami ke dalam masalah ilmu keagamaan yang sebenar-benarnya,” kata Mahfuzi, Rabu malam 29 Mei 2019.
Baca juga:
3 Alasan Wali Kota Depok Larang Film Kucumbu Tubuh Indahku
Mahfuzi menuturkan telah bergabung dengan Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia sejak 2014. Dia menolak keluarga besar itu mengembangkan ajaran sesat seperti tuduhan yang dialamatkan sebagian masyarakat kepada mereka.
“Kami di sini Islam, tidak lari ke mana mana, kami mengenal Allah SWT, salat lima waktu, puasa, bahkan kami perbanyak salat sunah,” kata Mahfuzi. “Jadi kalau menurut pendapat kami tidak ada ajaran yang melenceng, Nabi Muhammad tetap nabi terakhir.”
Baca juga:
Wali Kota Depok Perintahkan LGBT Dilaporkan ke Aparat Keamanan
Pada Rabu malam, Winardi dan perwakilan jemaah Trisula Weda Indonesia masih melakukan mediasi secara tertutup dengan perwakilan masyarakat setempat di Kantor Kecamatan Sawangan. Turut hadir Ketua MUI Kota Depok, Ahmad Dimyati Badruzzaman, unsur TNI Polri dan Muspika Kecamatan Sawangan.