Penyebab Polisi Tolak Diversi 9 Anak Terlibat Kerusuhan 22 Mei

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 Juni 2019 17:34 WIB

Massa Aksi 22 Mei melempari petugas kepolisian saat kerusuhan di jalan tol dalam kota, kawasan Slipi, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Akibat demo 22 Mei di beberapa titik di ibu kota, lalu lintas tol dalam kota sempat lengang pada pagi hingga siang tadi. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi menolak proses diversi sembilan dari 58 anak yang dititipkan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani karena terlibat kerusuhan 22 Mei.

Kepala Rehabilitasi Handayani, Neneng Hariyani, mengatakan proses hukum anak yang ditolak masih terus berjalan di pihak kepolisian.

Baca : Merasa Diancam Polisi, Keluarga Korban Tewas Saat Kerusuhan 22 Mei Lapor ke LPSK

Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara dari proses peradilan ke proses di luar peradilan pidana.

"Yang diversinya ditolak jadi tetap disidik oleh polisi," kata Kepala Balai saat dihubungi, Senin, 17 Juni 2019.

Dari 58 anak yang dititipkan, kata Neneng, sebanyak 17 anak telah dikembalikan kepada orang tuanya setelah melalui proses diversi. Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara dari proses peradilan ke proses di luar peradilan pidana.

Sedangkan, kata dia, sisanya akan direhabilitasi selama satu bulan sampai enam bulan. Anak yang direhabilitasi selama enam bulan ada 23 orang. Sedangkan, sisanya ada yang enam bulan karena dianggap sebagai pelaku kerusuhan.

"Yang satu bulan direhabilitasi adalah anak yang ikut-ikutan. Setelah direhabilitasi mereka akan dikembalikan kepada orang tuanya."

Baca juga : Terbukti Tak Terlibat Kerusuhan 22 Mei, Balai Rehabilitasi: 13 Anak Dipulangkan

Advertising
Advertising

Neneng menuturkan, sembilan anak yang ditolak proses diversinya oleh polisi masih mempunyai kesempatan di tingkat kejaksaan. Sembilan anak tersebut, kata dia, masih bisa mengajukan diversi oleh jaksa. "Jadi belum tertutup proses diversi untuk sembilan anak itu," ujarnya.

Menurut Neneng, ada sejumlah alasan yang menyebabkan sembilan anak gagal mengajukan proses diversi kepada polisi, terkait peristiwa kerusuhan 22 Mei. "Tapi yang mengetahui alasan itu polisi mengapa mereka menolak diversi sembilan anak itu," ucapnya.

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

1 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

2 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

2 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

3 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

3 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

3 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

3 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya