Kerusuhan 22 Mei: Penyakit Bawaan Tahan Markus di ICU?

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 18 Juni 2019 05:30 WIB

Hasil foto Tempo di lokasi (kiri) dengan tangkapan layar dari video viral yang beredar (kanan) pada detik ke 00:32 dan 00:39 menunjukkan beberapa kesamaan:

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkap informasi yang didapat dari RS Polri Kramat Jati tentang kondisi Markus Ali (30). Markus Ali diduga korban dalam video viral Brimob brutal di areal parkir Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sehari setelah kerusuhan 22 Mei lalu.

Baca: Jenguk Markus Ali di RS Polri, Komnas HAM: Paling Parah

Markus Ali disebut Taufan telah sadar saat ditemui Senin 17 Juni lalu, tetapi masih mendapatkan perawatan intensif rumah sakit. Dokter yang merawat menyampaikan kalau Markus memiliki penyakit bawaan pankreas dan juga hepatitis.

Menurut Taufan, Markus menjadi korban terparah di antara tersangka kerusuhan lainnya karena terdapat penyakit bawaan tersebut. "Markus belum bisa diajak bicara mendalam, kesehatannya belum memungkinkan untuk ditanya lebih mendalam."

Karena kondisinya kini, dan keterangan beberapa saksi saat penangkapan 23 Mei lalu, Markus diduga korban pengeroyokan dalam video yang viral.

Baca: Korban Tewas Kerusuhan 22 Mei: 8 oleh Peluru, 1 Trauma di Kepala

Komnas HAM, imbuh Taufan, masih menyelidiki penyebab penganiayaan yang menimpa Markus. Sejauh ini, lembaganya belum bisa memastikan latar belakang penganiayaan yang terjadi terhadap Markus. "Kami akan mencoba mencari kontak keluarganya."

Saat dikonfirmasi ihwal pertemuan antara Komnas HAM dengan rumah sakit, Kepala RS Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Musyafak emoh memberi keterangan di kantornya. Musyafak dengan cepat meninggalkan gedung utama RS Polri Kramatjati.

Dalam keterangan yang diberikan 25 Mei, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan korban dalam video viral itu adalah Andri Bibir dan kini sedang ditahan di Polda Metro Jaya. Andri disangka menyiapkan sejumlah batu untuk para demonstran yang hendak membuat suasana kacau.

Baca:
Tidak Tewas, Korban Pengeroyokan Brimob Kini di Tahanan Polda

Andri, atau Andre menurut saksi di lokasi penangkapan, juga disebutkan menyediakan jeriken berisi air untuk para demonstran menghindari serangan gas air mata aparat. Sedang Markus Ali disebut ada dalam kelompok Andri Bibir. Perannya disangka melempar batu dan molotov ke aparat.

Berita terkait

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

3 hari lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

8 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

9 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

18 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

19 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya