Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 10 Juli 2019 08:56 WIB

Pencari suaka beraktivitas di trotoar depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih, yang berjumlah sekitar 241 jiwa, merasa senang dengan adanya rencana pemindahan mereka untuk sementara waktu ke Islamic Centre Jakarta, Jakarta Utara.

Nusaibah yang merupakan pengungsi dari Sudan mengatakan bahwa sudah cukup lama ia ingin mendapat tempat yang lebih layak karena dirinya mempunyai seorang bayi yang berumur 16 bulan.

Baca : Ketua DPRD Minta DKI Perhatikan Para Pencari Suaka di Kebon Sirih

“Pasti senang karena tidak dingin dan anak nyaman,” kata Nusaibah, Rabu, 10 Juli 2019.

Hal senada juga disampaikan oleh Rasyid, seorang anak berusia 9 tahun yang berasal dari Afghanistan. Ia mengatakan bahwa tinggal dan tidur di trotoar Jalan Kebon Sirih sangat tidak nyaman, sebab selain banyaknya motor yang lalu-lalang juga takut jika hujan datang.

“Saya tidak bisa tidur karena banyak mobil dan motor bunyi terus. Takut kalau hujan harus lari cari tempat berteduh,” kata Rasyid.

Selain itu, ada juga Omidullah Moqori yang merupakan remaja asal Afghanistan yang sudah tinggal selama 5 tahun di Indonesia. Menurutnya, perpindahan tempat memang sedang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi meskipun hanya untuk sementara waktu.

“Banyak yang sakit di sini seperti gatal-gatal, diare, dan batuk. Ada juga yang sedang hamil atau banyak bayi juga,” ujarnya.

Omidullah melanjutkan, para pengungsi sudah cukup terpenuhi dalam masalah makanan. Hanya saja yang sedang mereka butuhkan adalah air minum dan tempat tinggal yang hangat. “Makanan nasi banyak sekali tapi minum kurang. Tenda banyak yang bocor jadi kalau nanti hujan kita lari, semoga tidak ada hujan,” kata Omidullah.

Ia beserta pengungsi lainnya berharap UNHCR segera memberikan jaminan perlindungan untuk mereka, terutama soal tempat tinggal agar mereka tidak hidup di trotoar jalanan seperti ini.

“Kalau balik ke Afghanistan sudah enggak mungkin. Kami ingin ke negara lain seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan lainnya,” katanya.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menemui pencari suaka yang sementara tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Selasa sore, 9 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi setelah ia meninjau lokasi pengungsian yang ditempati oleh sekitar 241 orang itu mengatakan bahwa para pencari suaka akan dipindahkan sementara ke Jakarta Utara.

Baca : Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

"Kami sebagai pemerintah daerah melihat manusia pakai tenda apalagi di wilayah tempat perkantoran itu enggak baik. Jadi rencananya besok pagi kami akan pindahkan mereka ke Jakarta Islamic Centre," kata Prasetio.

Keputusan pemindahan para pencari suaka tersebut diambil setelah DPRD DKI Jakarta berdiskusi dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (UNHCR), para pengungsi dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ANTARA

Berita terkait

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

20 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya

Diduga Cari Suaka, Pengolok Xi Jinping Naik Jet Ski dari Cina ke Korea Selatan

23 Agustus 2023

Diduga Cari Suaka, Pengolok Xi Jinping Naik Jet Ski dari Cina ke Korea Selatan

Pria yang pernah dipenjara karena mengolok-olok Presiden Xi Jinping mengendarai jet ski sejauh 300 km dengan cadangan lima kontainer bahan bakar.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

AS Tegaskan Tetap Berupaya Pulangkan Travis King dari Korea Utara

17 Agustus 2023

AS Tegaskan Tetap Berupaya Pulangkan Travis King dari Korea Utara

Amerika Serikat tetap berupaya memulangkan Travis King, tentara AS yang menerobos ke Korea Utara pada Juli

Baca Selengkapnya

Mantan Komandan Grup Wagner Mengaku Bersalah Terlibat Perkelahian di Bar Oslo

25 April 2023

Mantan Komandan Grup Wagner Mengaku Bersalah Terlibat Perkelahian di Bar Oslo

Jika terbukti bersalah, Andrei Medvedev, mantan komandan Grup Wagner yang mencari suaka di Norwegia, belum tentu akan diusir.

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Tetapkan Idul Fitri Sabtu, Jakarta Islamic Centre: Hilal Tertutup Awan Tebal

21 April 2023

Sidang Isbat Tetapkan Idul Fitri Sabtu, Jakarta Islamic Centre: Hilal Tertutup Awan Tebal

Berikut ini data pengamatan hilal di Jakarta dan Aceh yang ikut melatari keputusan Sidang Isbat penentuan Idul Fitri 2023.

Baca Selengkapnya

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

3 Maret 2023

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

Mencari masa depan putra difabelnya, mantan atlet hoki Pakistan, Shahida Raza, ikut kapal penyelundup manusia dan hidupnya berakhir di pantai Italia.

Baca Selengkapnya