Dulu Sanca, Sekarang Ular Berbisa di Perumahan Elite Serpong

Jumat, 23 Agustus 2019 12:33 WIB

Dua orang pengunjung melihat ular dalam kotak sambil menikmati minuman di cafe ular di Tokyo, 14 Agustus 2015. Cafe menampilkan 35 jenis ular tidak berbisa dari 20 keturunan yang berbeda. REUTERS/Toru Hanai

TEMPO.CO, Tangerang - Kejadian ular berbisa menggigit dan diduga menyebabkan seorang anggota sekuriti perumahan elite di Serpong tewas mengingatkan kepada sebuah pesan yang pernah viral dari kawasan yang sama pada 2016. Saat itu tersebar pesan yang menyebutkan wilayah Bintaro, BSD, Ciputat dan sekitarnya lagi banyak ular.

Tiga tahun lalu, pesan dilengkapi dengan daftar rumah sakit yang menangani pasien apabila terkena bisa ular dan cara-cara pencegahan apabila terkena bisa ular. Ada juga tip serta video saat seorang satpam menangkap ular sanca dari antara tanaman perdu di kompleks perumahan.

Satpam dalam video itu adalah Suwandah. Penangkapan ular dilakukannya saat dia menerima laporan dari warga kompleks perumahan The Green, Tangerang Selatan. Saat itu dia mengatakan bisa dua kali menangkap ular dalam sebulan.

"Yang saya tangkap bukan jenis ular berbisa. Saya juga takut kalau nangkap ular yang ada bisanya,” katanya sambil menambahkan, “Yang saya tangkap biasanya jenis ular sanca dan ular pohon.”

Suwandah juga mengatakan bukan ular saja yang sering ia tangkap. Satwa jenis biawak pun kadang muncul dari kali di bagian belakang perumahan itu untuk mencari makan. Kalau sudah begitu dia dan sekuriti lainnya dituntut sigap agar warga perumahan tak resah.

Advertising
Advertising

Peristiwa terbaru adalah kemunculan ular berbisa di perumahan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan salinan berita acara pelaporan warga kluster Michella Gading Serpong yang diperoleh Tempo, kemunculan ular pada Selasa 20 Agustus.

Iskandar, satpam perumahan itu, dilaporkan meninggal setelah beberapa jam dipatok ular berbisa jenis Welang atau Banded Krait tersebut. Iskandar meninggal di rumah sakit.

Sebelumnya dia berusaha menangkap ular di area taman perumahan tersebut dengan cara meraih kepala setelah menjepitnya menggunakan tongkat. "Posisi pegang kurang tepat, ular menggigit jari telunjuk kirinya. Sekuriti Iskandar mengisap dan mengeluarkan bisa ular dari luka di jarinya," bunyi bagian dari berita acara pelaporan itu.

Hingga artikel ini dibuat, Tempo masih berusaha mencari konfirmasi dan keterangan lebih detil tentang peristiwa gigitan ular berbisa itu dari pengembang perumahan Gading Serpong.

KOREKSI:
Artikel ini telah dikoreksi pada Jumat 23 Agustus 2019 Pukul 14.34 WIB untuk menambahkan informasi kronologis dan menghapus keterangan dari Summarecon Serpong untuk menghindari misinformasi kasus ular yang terbaru. Terima kasih.


Berita terkait

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

7 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

20 jam lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

3 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

5 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

5 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

5 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

8 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

8 hari lalu

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

9 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya