Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata Manajemen Kantor Berita Antara

Kamis, 12 September 2019 12:36 WIB

Logo LKBN ANTARA. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Iswahyuni, mengaku heran atas laporan ke polisi ihwal union busting atau pemberangusan serikat pekerja. Menurut dia, manajemen Kantor Berita Antara selama ini tidak pernah menghalangi kegiatan serikat pekerjanya.

Iswahyuni mengaku kalau selama ini perusahaan telah memfasilitasi kegiatan serikat pekerja. Bahkan kepada dua serikat pekerja. "Di mana organisasi yang dipimpin oleh saudara Gofur adalah salah satu dari serikat pekerja tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis 12 September 2019.

Dia menyatakan itu menanggapi pelaporan ke Polda Metro Jaya yang dilakukan Ketua Umum Serikat Pekerja Antara, Abdul Gofur, Rabu 11 September 2019. Upaya pemberangusan disebut dilakukan lewat pemutusan hubungan kerja terhadap sejumlah pegawai kontrak dan mutasi terhadap beberapa karyawan.

Sebelum itu terjadi, Gofur mengungkap adanya unjuk rasa oleh serikat pekerja pada 4 dan 13 Desember 2018. Serikat menuntut penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB), kenaikan gaji sebesar Rp 600 ribu, pengangkatan karyawan bagi yang dikontrak dengan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) di atas 7 sampai 10 tahun.

Iswahyuni menjawab perihal mutasi wajar dilakukan karena LKBN Antara memiliki lebih dari 30 kantor atau biro di seluruh Indonesia. Dalam 4 tahun terakhir ini, ujar dia, perusahaan telah melakukan mutasi terhadap sejumlah karyawan dan wartawan ke luar Jakarta maupun antar provinsi di seluruh Indonesia. "Mutasi ini juga disesuaikan dengan kebutuhan Biro," katanya.

Advertising
Advertising

Persoalan mutasi ini, menurut Iswahyuni, juga sebelumnya telah dimintakan ke Dinas Tenaga Kerja DKI untuk melakukan mediasi antara Perusahaan dan Serikat Pekerja. "Dalam forum mediasi yang telah berlangsung dua kali, perusahaan telah memberi kuasa kepada Kantor Hukum Hukum Muzayin & Parners," ujar Iswahyuni.

Iswahyuni lebih jauh mengatakan bahwa manajemen Kantor Berita Antara akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku terkait pelaporan yang telah dilakukan serikat pekerja ke Polda Metro Jaya. Menurut dia, perusahaan akan bersikap kooperatif kepada kepolisian dalam tingkat penyelidikan maupun penyidikan kasus ini.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

16 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya