Demonstrasi di DPR, Polisi Tangkapi Peserta Aksi

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Senin, 30 September 2019 19:54 WIB

Polisi mulai menangkapi pendemo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin, 30 September 2019. Menurut pantauan, dua orang di antaranya tampak mengenakan seragam SMA. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap belasan orang peserta demonstrasi di DPR pada Senin malam, 30 September 2019. Mereka ditangkapi di berbagai lokasi.

Berdasarkan pantauan Tempo, polisi membubarkan massa aksi di DPR RI hingga ke arah Semanggi. Massa di bombardir dengan gas air mata hingga dari sekitar pukul 18.50 dari flyover Gerbang Pemuda hingga akhir bubar di Simpang Susun Semanggi pukul 19.10.

Sebagian massa memilih turun ke Simpang Susun Semanggi untuk menuju Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

"Konsolidasi di Atma," teriak seorang demonstran Senin petang, 30 September 2019.

Namun, kondisi barisan saat di Simpang Susun Semanggi tidak lagi solid. Mereka kocar-kacir karena tembakan gas air mata. Tidak semuanya massa turun dan menuju ke arah Simpang Susun Semanggi. Sebagian tetap berjalan lurus di Gatot Subroto.

Advertising
Advertising

Di sekitar Simpang Susun Semanggi terdapat Pintu Selatan Polda Metro yang dijaga puluhan aparat. Massa aksi yang mengarah ke lokasi itu langsung ditangkap dan dibawa ke dalam kantor. Pantauan Tempo di pintu Selatan Polda Metro, belasan orang dibawa polisi masuk ke kantornya baik yang mengenakan almamater, seragam SMA atau STM maupun pakaian bebas.

Sebelumnya polisi juga telah melakukan penangkapan terhadap demonstran di depan Gedung DPR. Tempo sempat melihat seorang pendemo mengenakan seragam SMA ditangkap dan digiring polisi berpakaian preman ke dalam Kompleks Gedung DPR.

Dua orang remaja lainnya yang mengenakan pakaian bebas juga sempat di bawa masuk ke dalam Gedung DPR.

Demonstrasi di DPR Senin sore, 30 September 2019 kembali ricuh. Polisi tak membolehkan massa yang terdiri dari mahasiswa, pelajar hingga buruh mendekat ke Gedung DPR. Mereka tertahan di tiga titik, yaitu jalan layang Slipi, depan Gedung JCC dan juga sekitar Stasiun Palmerah.

Tak dapat menuju depan gerbang DPR, massa mengamuk dan melempari polisi dengan batu hingga botol minuman. Aksi demonstran tersebut dibalas polisi dengan berondongan gas air mata. Massa pun kocar-kacir ke berbagai arah.

Demonstrasi tersebut masih menuntut pembatalan pengesahan sejumlah Undang-Undang seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, UU Pemasyarakatan dan UU Pertanahan dan lain-lain. Mahasiswa juga mendesak Presiden Jokowi segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) guna membatalkan perubahan UU KPK yang sudah disahkan Dewan. UU KPK itu dinilai bakal melemahkan lembaga antirasuah. Selain itu massa juga meminta pembatalan hasil pemilihan pimpinan KPK oleh DPR karena dinilai adanya pimpinan yang bermasalah.

M YUSUF MANURUNG| BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

41 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

10 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

11 jam lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

13 jam lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

16 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

17 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

18 jam lalu

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

Kemendikbud mendorong penerima KIP Kuliah untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

18 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

19 jam lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya