Tak Kunjung Dapat Kejelasan, Pencari Suaka Akan Demo UNHCR Besok

Rabu, 9 Oktober 2019 11:53 WIB

Sejumlah pencari suaka beraktivitas di trotoar di dekat kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2019. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Para pencari suaka dari berbagai negara yang saat ini tinggal di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat akan menggelar demonstrasi di kantor Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pengungsi atau UNHCR di Jalan Kebon Sirih pada Kamis, 10 Oktober 2019.

Salah seorang pengungsi asal Afghanistan, Muhammad Sadiq, 25 tahun, mengatakan kalau mereka akan mengawali aksi dengan long march dari Kalideres ke Kebon Sirih. “Kami akan berangkat ke Kebon Sirih jam 9 pagi dengan berjalan kaki,” ujar dia lewat pesan pendek, Rabu, 9 Oktober 2019.

Sadiq mengatakan para pengungsi yang berjumlah sekitar 500 orang itu akan menuntut kepastian terkait tempat tinggal kepada UNHCR. Mereka juga ingin tahu sudah sejauh mana proses keberangkatan ke negara ketiga yang tengah diurus lembaga PBB itu.

Menurut Sadiq, mereka tak akan kembali ke Kalideres. Para pengungsi bertekad untuk tinggal di depan kantor UNHCR sampai mendapat kepastian nasib mereka. “Kami tidak akan kembali (ke Kalideres) sebelum ada kepastian dari UNHCR,” ujarnya.

Rencana pencari suaka untuk kembali tinggal di trotoar depan kantor UNHCR sebelumnya sempat muncul awal Oktober ini. Sebab, uang yang diberikan oleh Badan Pengungsi Dunia sebagai kompensasi atas pengosongan gedung eks Kodim itu dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi tersebut.

Advertising
Advertising

Seorang pencari suaka, Nurullah Fatih, mengungkapkan uang kompensasi yang diberikan oleh UNHCR sebesar Rp 1,3 juta tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Apalagi, pencari suaka asal Afganistan itu tinggal bersama istri dan satu anaknya. “Rp 1,3 juta itu hanya untuk sewa kos satu kamar, terus untuk makannya mana?” keluhnya di gedung eks Kodim beberapa waktu lalu.

Para pengungsi itu sebelumnya telah mengokupasi trotoar Kebon Sirih pada Juli lalu. Pemprov DKI kemudian memindahkan mereka ke gedung eks Kodim, Kalideres agar tak mengganggu ketertiban.

Para pencari suaka sempat tinggal di sana selama kurang lebih satu bulan. Kemudian UNHCR membagikan sejumlah uang agar mereka keluar dari gedung eks Kodim dan hidup sendiri. Namun mereka tetap memilih kembali ke Kalideres.

Berita terkait

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

5 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

17 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

18 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

32 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

34 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

39 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

41 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

45 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya