Pesan Terakhir Sang Ibu ke Akbar Alamsyah di Hari Kerusuhan

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Febriyan

Sabtu, 12 Oktober 2019 05:50 WIB

Rosminah, ibunda Akbar Alamsyah, tak kuasa menahan tangis usai pemakaman anaknya di TPU Cipulir Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Rosminah ibu dari Akbar Alamsyah korban meninggal pasca kerusuhan di DPR sempat mengingatkan Akbar untuk tidak keluar rumah pada kerusuhan September lalu. Pesan itu menjadi ucapan terakhir sebelum akbar akhirnya ditemukan dalam kondisi koma oleh keluarga di Rumah Sakit Polri, Kramatjati.

"Mama waktu itu Whatsapp ke dia, jangan ke mana-mana karena ada kerusuhan," ujar kakak Akbar Alamsyah, Fitri Rahmayani saat ditemui di Taman Pemakaman Umum wakaf di belakang Kompleks Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019.

Fitri mengatakan pesan tersebut dikirim ibunya pada Rabu, 25 September sekitar pukul 06.00 sore. Namun kata dia, pesan tersebut tidak diindahkan oleh Akbar.

"Pesan itu hanya dibaca saja," ujarnya.

Setelah itu, kata Fitri, keluarga kehilangan Akbar karena tidak diketahui keberadaannya. Keluarga sempat mencari Akbar ke Polres Jakarta Barat pada Jumat 27 September. Disana, mereka mendapatkan nama Akbar berada dalam daftar orang yang ditahan oleh Polres Jakarta Barat.

Advertising
Advertising

Namun saat itu Polisi tak memperbolehkan mereka menemui Akbar dengan alasan sedang dalam pemeriksaan. Jumat sore, 27 September 2019, keluarga mendapatkan kabar bahwa Akbar dirawat di Rumah Sakit Pelni.

Fitri pun menyatakan bahwa keluarga lantas bergegas ke RS Pelni, Petamburan, Jakarta Barat. Setibanya disana, pihak rumah sakit menyatakan Akbar telah dirujuk ke RS Polri Kramatjati.

Upaya mereka untuk mengetahui secara pasti kondisi Akbar pun buntu karena setibanya di RS Polri Kramatjati keluarga tak diperbolehkan masuk. Alasannya saat itu waktu jenguk telah habis.

Keluarga pun baru bisa melihat Akbar yang dalam kondisi koma pada Sabtu 28 September 2019. Berdasarkan keterangan dokter waktu itu, kata Fitri, Akbar mengalami pendarahan di bagian kepala dan sedang dalam kondisi kritis.

Fitri beserta keluarga sangat terkejut melihat kondisi Akbar yang saat itu tidak bisa dikenali karena penuh luka lebam di wajahnya.

"Saat pertama kali dilihat wajahnya tidak bisa dikenali," ujarnya.

Kondisi Akbar, kata Fitri, semakin memburuk hingga tanggal 30 September Akbar dirujuk ke RSPAD Jakarta Pusat. Di sana, kondisi Akbar tidak kunjung membaik, hingga 10 Oktober kemarin Akbar meninggal.

Fitri menyebutkan sejak ditemukan hingga meninggal dunia kondisi Akbar selalu dalam keadaan tidak sadar. "Tidak pernah sadar," ujarnya.

Akbar Alamsyah merupakan korban jiwa kedua dalam gelombang demonstrasi di DPR pada akhir September lalu. Selain akbar, sebelumnya ada juga nama Maulana Suryadi yang tewas karena diduga mengalami kekerasan yang dilakukan polisi.

TAUFIQ SIDDIQ| ANTARA

Berita terkait

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

47 hari lalu

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.

Baca Selengkapnya

Polisi Belum Alihkan Arus Lalu Lintas Antisipasi Demonstrasi Buruh di DPR

15 Juni 2022

Polisi Belum Alihkan Arus Lalu Lintas Antisipasi Demonstrasi Buruh di DPR

Polda Metro Jaya belum menerapkan pengalihan arus lalu lintas untuk mengantisipasi demonstrasi yang digelar buruh di Gedung DPR, Rabu, 15 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Satu Anggota Pemuda Pancasila yang Diduga Pengeroyok Polisi Ditangkap

25 November 2021

Satu Anggota Pemuda Pancasila yang Diduga Pengeroyok Polisi Ditangkap

AKBP Dermawan dikeroyok saat tengah mengatur lalu lintas saat demonstrasi ormas Pemuda Pancasila di Jalan Gatot Subroto.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan 1 Tersangka Perusuh Demonstrasi di DPR

18 Juli 2020

Polda Metro Jaya Tetapkan 1 Tersangka Perusuh Demonstrasi di DPR

Tersangka itu merupakan salah satu dari 20 orang yang ditangkap oleh kepolisian saat demonstrasi di DPR yang dianggap perusuh.

Baca Selengkapnya

Massa Tak Dikenal Lakukan Aksi Pelemparan di Depan Gedung DPR

16 Juli 2020

Massa Tak Dikenal Lakukan Aksi Pelemparan di Depan Gedung DPR

Sekelompok massa tak dikenal melakukan aksi pelemparan ke arah Gedung DPR sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis 16 Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Demo FPI ke DPR, Jalan Gatot Subroto ke Slipi Ditutup

24 Juni 2020

Demo FPI ke DPR, Jalan Gatot Subroto ke Slipi Ditutup

Polisi menutup Jalan Gatot Subroto arah ke Slipi karena demo FPI menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di gedung DPR.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan Lutfi Alfiandi, 5 Polisi Polres Jakbar Diperiksa

28 Januari 2020

Dugaan Kekerasan Lutfi Alfiandi, 5 Polisi Polres Jakbar Diperiksa

Dalam persidangan pada 20 Januari lalu, Lutfi Alfiandi menceritakan telah mendapat kekerasan dari polisi saat diproses hukum.

Baca Selengkapnya

Lutfi Alfiandi Mengaku Disetrum, Polda Anjurkan Lapor ke Propam

22 Januari 2020

Lutfi Alfiandi Mengaku Disetrum, Polda Anjurkan Lapor ke Propam

Soal pernyatan Lutfi Alfiandi yang mengaku disiksa dengan cara disetrum saat diperiksa, Kabid Humas Polda Metro Jay menyarankan untuk lapor ke Propam.

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Aniaya Demonstran Lutfi Alfiandi

21 Januari 2020

Polisi Bantah Aniaya Demonstran Lutfi Alfiandi

Polisi membantah telah menganiaya Lutfi Alfiandi saat demonstrasi pelajar pada 30 September 2019.

Baca Selengkapnya

Cerita Pembawa Bendera Diciduk Polisi Justru Usai Ikuti Imbauan

21 Januari 2020

Cerita Pembawa Bendera Diciduk Polisi Justru Usai Ikuti Imbauan

Pembawa bendera Merah Putih saat demonstrasi para 30 September 2019, Dede Lutfi Alfiandi menjelaskan kronologi penangkapannya.

Baca Selengkapnya