Bupati Bogor Larang Warganya ke Jakarta Saat Pelantikan Presiden

Selasa, 15 Oktober 2019 23:31 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat menghadiri Sidang Paripurna Pelantikan Anggota DPR/DPD/MPR periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin mengimbau warganya tak datang ke Jakarta bertepatan dengan agenda pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, 20 Oktober 2019. Dia menyampaikan imbauannya setelah mengungkap kabar yang beredar kalau banyak warga Kabupaten Bogor akan ke Jakarta.

Ade menunjuk adanya isu terorisme dan radikalisme yang bakal menganggu agenda pelantikan itu. "Kita mah di rumah aja nonton di tivi, jangan terbawa sekaba-kaba (terbawa jauh yang malam bisa mencelakai)," ujarnya di antara sambutan pembukaan MTQ Kabupaten Bogor di Pondok Pesantren Darul Ulum Lido, Cigombong, Selasa malam 15 Oktober 2019.

Ade meminta masyarakat Kabupaten Bogor berperan menjaga kondusivitas dan keamanan jelang pelantikan Presiden. Dia juga mengingatkan agar warganya tidak mudah terprovokasi atau terhasut oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.

Termasuk lebih awas terhadap ajakan-ajakan yang akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. "Isu radikalisme yang akan mengganggu di pelantikan Presiden itu nyata, maka saya mengimbau masyarakat tidak terpancing," katanya menambahkan.

Melalui MTQ Kabupaten Bogor ke-42 yang baru di buka olehnya, Ade berharap masyarakatnya lebih memiliki rasa persatuan dan kesatuan. MTQ juga diharapkannya bisa lebih menekan isu radikalisme yang berkembang. "Kita berharap Bogor lebih berkeadaban karena sejatinya yang dibawa Alquran adalah Islam rahmatan lil alamin," katanya.

Advertising
Advertising

Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) itu sendiri diikuti dua ribuan peserta dari 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor. Mereka memadati Jalan Raya Bogor-Sukabumi, tepatnya di Lido. "Saya yakin dengan semakin masyarakat mencintai alquran, maka pemahaman radikalisme pun akan hilang," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Mukri Adji, terpisah.



Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

7 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

15 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

53 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya