Daftar 10 Korban Tewas Kerusuhan Mei 2019 Temuan Komnas HAM

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Selasa, 29 Oktober 2019 13:46 WIB

Seorang peserta aksi dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan salam komando dengan polisi setelah berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan bahwa Aksi 22 Mei dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di depan kantor Bawaslu berjalan lancar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan ada 10 korban tewas dalam kerusuhan Mei 2019 terkait penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2019. Temuan ini merupakan hasil investigasi Tim Pencari Fakta Komnas HAM dalam kerusuhan itu. Sembilan orang meninggal di Jakarta, sedangkan satu orang tewas di Pontianak, Kalimantan Barat.

Wakil Ketua TPF Peristiwa 21-23 Mei 2019 Komnas HAM, Beka Ulung Hapsari mengatakan dari sembilan korban yang tewas di Jakarta, delapan di antaranya meninggal akibat peluru tajam. Sementara satu orang tewas akibat benturan benda tumpul. Satu korban di Pontianak, diduga juga tewas akibat peluru tajam.

"Meninggalnya sepuluh warga sipil ini, bisa disebut pembunuhan di luar hukum dan tanpa alasan hukum yang sah, serta melanggar hukum pidana," kata Beka di kantornya, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Dihimpun dari berbagai sumber, Tempo mengumpulkan daftar korban tewas dalam kerusuhan itu. Beka Ulung Hapsara membenarkan nama-nama korban yang Tempo berikan kepadanya. "Iya," kata Beka.

Berikut 10 korban tewas dalam kerusuhan Mei 2019 dan dugaan sebab kematiannya.

Advertising
Advertising

1. Harun Rasyid, 15 tahun
Alamat: Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Meninggal di: Jembatan Kemanggisan, Kawasan Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada
Lokasi: Flyover Slipi

2. Abdul Ajiz, 27 Tahun
Alamat: Pandeglang, Banten
Meninggal di: Rumah Sakit Pelni pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak
Lokasi: Sekitar Petamburan

3. M Reyhan Fajari, 16 tahun
Alamat: Jalan Petamburan 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Meninggal di: Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di plipis mata kiri
Lokasi: Gang Petamburan V

4. Bachtiar Alamsyah
Alamat: Batu Ceper, Tangerang, Banten
Meninggal di: Rumah Sakit Pelni pada 22 Mei
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada
Lokasi: Sekitar Petamburan

5. Adam Nooryan, 19 tahun
Alamat: Jalan Sawah Lio III, Jembatan 5, Tambora, Jakarta Barat
Meninggal di: Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada 22 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada di kawasan
Lokasi: Tanah Abang

6. Widianto Rizky Ramadan, 17 tahun
Jalan Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi, Jakarta Barat
RSUD Tarakan 22 Mei 2019
Tertembak di leher dan bahu di Tanah Abang

7. Sandro, 31 tahun
Meninggal di: Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan pada 23 Mei 2019
Penyebab kematian: Diduga tertembak
Lokasi: Tanah Abang

8. FarhanSyafero, 31 tahun
Alamat: Depok, Jawa Barat
Penyebab kematian: Diduga tertembak di dada dan leher
Lokasi: Dekat Pasar Tanah Abang Blok A

9. Muhammad Reza, 23 tahun
Alamat: Pondok Belimbing, Tangerang Selatan
Meninggal pada: 24 Mei
Penyebab kematian: Benturan benda tumpul di kepala

10. Ryan Saputra, 17 tahun
Alamat: Banjar Serasan, Pontianak, Kalimantan Barat
Penyebab kematian: Tertembak di perut dan rusuk

Beka menyatakan bahwa hasil temuan mereka menunjukkan pelaku penembakan bukan orang biasa melainkan seseorang yang terlatih dan profesional. Mereka juga menduga pelaku penembakan bukan hanya satu orang. Karena itu, Komnas HAM mendesak polisi untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut.

Berita terkait

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

5 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

6 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

6 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

6 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

6 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

6 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

10 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

16 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

16 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

17 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya