Baru Sepekan dari Setahun, Flyover Tanjung Barat Banjir Keluhan

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 19 November 2019 20:04 WIB

Ilustrasi flyover. TEMPO/Fakhri Hermasnyah

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah warga mengeluhkan pembangunan jalan layang (flyover) Tanjung Barat, Jakarta Selatan karena bakal mencapai 13 bulan sehingga berdampak para arus lalu lintas kendaraan.

"Katanya satu tahunan lebih pengerjaannya, lama banget," kata Widji (40) warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, saat ditemui Selasa.

Menurut Widji, pembangunan proyek jalan layang tersebut baru berjalan satu pekan, tetapi dampak yang ditimbulkan sudah dirasakan oleh warga dengan adanya kemacetan.

Kepadatan hingga kemacetan sering terjadi, bahkan pernah terjadi sampai pukul 00.00 WIB pada Minggu, 17 November 2019.

"Karena pekerjaan proyek dikerjakan malam hari, kendaraan masih ramai melintas," kata Widji.

Advertising
Advertising

Selain itu, selama proyek jalan layang berjalan putaran IISIP di Lenteng Agung juga ditutup oleh otoritas terkait sehingga mengakibatkan kendaraan dari arah Depok menuju Lenteng Agung harus memutar jauh ke Pasar Minggu.

Berdasarkan papan informasi proyek di pinggir Jalan Raya Tanjung Barat, menyebutkan pembangunan jalan layang Tanjung Barat ini merupakan proyek Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) proyek ini tercatat dengan nomor 1545/-1.792 tahun anggaran 2019-2020 (tahun jamak).

Penyedia jasa konstruksi yang ditunjuk dalam proyek ini PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, beralamat di Taman Bintaro Jaya Gedung B Jalan Bintaro Raya.

Waktu pelaksanaan proyek ini selama 13 bulan tiga pekan.

Proyek pembangunan jalan layang Tanjung Barat membuat arus lalu lintas Jalan Raya Tanjung Barat dari arah Pasar Minggu menuju Lenteng Agung menjadi tersendat bahkan menyebabkan kemacetan khususnya di jam-jam sibuk seperti pulang sekolah dan pulang kantor.

Rahim (43) warga lainnya mengatakan kendaraan roda dua masih bisa mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan dengan memasuki gang-gang sempit untuk ke Pasar Minggu maupun ke Lenteng Agung.

"Tapi jalan kecil cuma bisa dilalui sepeda motor, kalau mobil harus melewati jalanan macet, mau tidak mau," katanya.

Ia mengatakan dampak paling dirasakan oleh warga yang beraktivitas menggunakan angkutan umum khususnya angkot S15 jurusan Pasar Rebo, Pasar Minggu yang harus bersabar menunggu antrean di putaran Poltangan.

"Anak-anak sekolah juga yang naik umum, kalau putaran IISIP ditutup mutarnya jauh ke UP, harus melewati tiga stasiun Tanjung Barat, Lenteng Agung dan Universitas Pancasila," kata Rahim.

Rahmi berharap pembangunan jalan layang alias flyover Tanjung Barat ini secepatnya selesai sehingga lalu lintas warga kembali normal dan lancar.

ANTARA

Berita terkait

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

38 hari lalu

Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Pemuda 33 Tahun Bunuh Diri di Fly Over Tanjung Barat, Semasa Hidup Lebih Suka Menyendiri

18 Februari 2024

Pemuda 33 Tahun Bunuh Diri di Fly Over Tanjung Barat, Semasa Hidup Lebih Suka Menyendiri

Jasad pria 33 tahun yang bunuh diri itu ditemukan di bawah fly over Tanjung Barat. Semasa hidupnya dikenal suka menyendiri.

Baca Selengkapnya

Politikus PSI DKI Minta Status KJP Pelajar yang Tawuran di Flyover Pasar Rebo Diusut

31 Januari 2024

Politikus PSI DKI Minta Status KJP Pelajar yang Tawuran di Flyover Pasar Rebo Diusut

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta minta Dinas Pendidikan mengusut KJP Plus pelajar yang tawuran hingga sebabkan pergelangan tangan korban putus.

Baca Selengkapnya

Bawaslu DKI Tertibkan Atribut Kampanye di Sejumlah Flyover dan JPO

28 Januari 2024

Bawaslu DKI Tertibkan Atribut Kampanye di Sejumlah Flyover dan JPO

Bawaslu DKI bersama Pemprov DKI menertibkan alat peraga kampanye yang dipasang di tempat terlarang seperti flyover dan JPO

Baca Selengkapnya

Kemenhub Kebut Pembangunan Fly Over Krian dan Fly Over Kedinding

20 Januari 2024

Kemenhub Kebut Pembangunan Fly Over Krian dan Fly Over Kedinding

Pembangunan fly over itu untuk mendukung operasional Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang yang sudah rampung dan dioperasikan per 1 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita Pasutri yang Kecelakaan akibat Tertimpa Bendera Partai di Flyover Kuningan

20 Januari 2024

Cerita Pasutri yang Kecelakaan akibat Tertimpa Bendera Partai di Flyover Kuningan

Salim mengalami luka robek di wajah dan istrinya, Oon, patah tulang kaki usai mengalami kecelakaan di Flyover Kuningan karena tertimpa bendera parpol

Baca Selengkapnya

Tak Ada Penertiban Bendera Parpol di Flyover Kuningan Usai Pasutri Kecelakaan

19 Januari 2024

Tak Ada Penertiban Bendera Parpol di Flyover Kuningan Usai Pasutri Kecelakaan

Pasangan suami istri Salim dan Oon terjatuh saat melaju di Flyover Kuningan usai bendera parpol tersangkut di sepeda motornya

Baca Selengkapnya

Pasutri Jadi Korban Bendera Partai, Bawaslu Imbau Parpol Copot APK di Lokasi Terlarang

18 Januari 2024

Pasutri Jadi Korban Bendera Partai, Bawaslu Imbau Parpol Copot APK di Lokasi Terlarang

Bawaslu DKI Jakarta mengimbau partai politik untuk mencopot alat peraga kampanye yang terpasang di lokasi terlarang. Sudah ada korban bendera partai.

Baca Selengkapnya

Suami Istri Kecelakaan di Flyover Kuningan, Polisi Temukan 12 Bendera Partai akan Roboh

17 Januari 2024

Suami Istri Kecelakaan di Flyover Kuningan, Polisi Temukan 12 Bendera Partai akan Roboh

Polisi mendapati 12 bendera partai politik di flyover Kuningan, Jakarta Selatan akan roboh. Hal ini baru diketahui setelah terjadi kecelakaan.

Baca Selengkapnya