Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pasutri yang Kecelakaan akibat Tertimpa Bendera Partai di Flyover Kuningan

image-gnews
M. Salim (kanan) dan Oon (kiri), korban kecelakaan lalu lintas akibat tertimpa bendera partai politik di Flyover Kuningan. Tempo/M. Faiz Zaki
M. Salim (kanan) dan Oon (kiri), korban kecelakaan lalu lintas akibat tertimpa bendera partai politik di Flyover Kuningan. Tempo/M. Faiz Zaki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salim, 68 tahun dan istrinya, Oon, 61 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas di Flyover Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 Januari 2024. Pasangan suami-istri itu tertimpa bendera parpol (partai politik) di penghujung flyover saat melaju dari arah Cawang menuju Semanggi pada pukul 09.45.

Tempo menemui mereka di rumah anaknya di wilayah Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Salim dan Oon yang sedang dalam perawatan berbaring di tempat tidur yang diletakkan di ruang tamu.

Perban cokelat di kaki Salim membalut bagian yang cedera. Sambil menahan sakit, dia bercerita perihal musibah yang dialaminya itu.

Pada hari kejadian, dia membonceng Oon dengan sepeda motor Yamaha Mio J warna putih dan merah. Keduanya berangkat dari rumah anak pertamanya di Cileungsi, Kabupaten Bogor, menuju Jalan Banjir Kanal, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

"Rabu pagi, jalan memang dalam keadaan nyaman, gak begitu rame, macet," tuturnya saat ditemui di Jalan Terate, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat, 19 Januari 2024.

Salim melintasi Flyover Kuningan yang memiliki dua jalur, dia melaju yang di sisi kiri. Pembatas jalur itu berupa beton yang di atasnya terdapat dua besi yang dijejerkan sepanjang jalan.

Dia melihat berbagai bendera partai politik berkibar di kayu bambu yang diikat dengan kabel ties hitam pada pembatas flyover. Sisi kiri pembatas terlihat lebih banyak bendera, yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan, sedangkan sisi kanan lebih sedikit, hanya terlihat bendera Partai NasDem.

"Begitu turun, tiba-tiba bambu sama bendera tumbang depan muka. Menutupi pandangan, gak keliatan apa-apa," kata Salim.

Bapak lima anak itu tidak memperkirakan bendera tersebut jatuh di depan wajahnya. Nahas, bambu bendera itu tersangkut di pembatas flyover hingga ikut mengenai Oon yang dibonceng.

Salim panik dan seketika sepeda motornya oleng karena pandangannya tertutup total, lalu dia banting setir ke kiri hingga jatuh tersungkur. Sedangkan Oon, badannya jatuh ke belakang sampai kakinya terseret.

Keduanya mengenakan helm dan tidak mengalami cidera kepala. Walau begitu tetap terasa sakit di beberapa titik, seperti bagian kening pada Oon dan lebam pada mata Salim. "Kalau kelihatan jarak dua atau tiga meter mungkin saya bisa selamat gitu ya," ucap Salim.

Dia merasa saat jatuh badannya terpental sekitar hampir empat meter. Sedangkan istrinya di belakang dari posisi Salim terjatuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salim melihat identitas bendera parpol yang mencelakainya itu merupakan milik PKB. Namun, dia tidak serta merta menyalahkan pihak partai, tapi kepada yang memasang alat peraga kampanye tersebut. "Di situ saya sempat pikir, orang kerja kurang hati-hati, kurang mikirin diri orang lain," ujarnya.

Usai terjatuh, mereka ditolong oleh ojek online (ojol) yang melintas. Lalu ada sopir Grab Car perempuan yang menawarkan tumpangan untuk evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Mampang.

Kemudian keluarga mereka berdua menyusul ke rumah sakit itu untuk mengurus administrasi pengobatan. Sedangkan kendaraan dibawa juga ke rumah sakit, tapi SIM dan STNK sepeda motor diserahkan ke Gedung Subdirektorat Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya di Pancoran, untuk mengurus surat-surat bukti kecelakaan.

Pascakecelakaan, kata Salim, hanya ada personel kepolisian saja yang menjenguknya dan Oon saat di rumah sakit. Tapi tidak ada pihak Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) atau partai politik yang merasa memiliki bendera, untuk datang menengok. "Mungkin kalau ada yang datang cepat-cepat ambil tindakan untuk korban, tapi gak ada," katanya.

Akibat kecelakaan ini, Salim mengalami luka robek di dekat bibir, lecet di kaki dan jari-jari kaki. Sedangkan Oon mengalami patah tulang kering di kaki kiri dan lengan kiri, luka lecet, dan keseleo di pergelangan kaki.

Mereka berdua pulang dari rumah sakit pada malam hari usai kejadian. Kini keduanya menjalani perawatan mandiri di rumah anaknya di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Oon mengungkapkan luka yang dialaminya mengakibatkan kesulitan untuk duduk maupun ke kamar mandi. Bagian punggungnya juga masih sakit, tapi ditangani dengan pijat tradisional rutin oleh tukang urut.

Dia turut bersyukur nyawanya tidak melayang di tempat usai kecelakaan. "Untungnya saya gak punya penyakit jantung. Kalau kaget-kaget, mungkin saya udah nggak ada di situ (meninggal)," tuturnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Pilihan Editor: Omzet Penjual Atribut Kampanye di Pasar Senen Turun 50 Persen

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

3 hari lalu

Mobil melintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 12 April 2021.  Peresmian ini dengan Latar belakang pemberian nama Jalan Tol MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed sebagai penghormatan bagi UAE yang telah melakukannya lebih dulu menyematkan nama Presiden Joko Widodo pada salah satu jalan tol strategis di Negara tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.


Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

5 hari lalu

Truk kontainer terguling di FO Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

5 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

6 hari lalu

Lokasi kecelakaan Honda HR-V dengan Bikun di areal Hutan UI dekat Wisma Makara Universitas Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat malam, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.


Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

6 hari lalu

Ilustrasi Mobil tabrak motor. mkhlawyers.com
Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.


Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

6 hari lalu

Lokasi kecelakaan Honda HR-V dengan Bikun di areal Hutan UI dekat Wisma Makara Universitas Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat malam, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.


Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

8 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?


Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

8 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.


Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

8 hari lalu

Kecelakaan terjadi di Tol Cikampek antara Toyota Avanza dan mobil truk mini L300 pagi ini, Rabu, 1 Mei 2024. Kecelakaan ini menyebabkan Avanza terempas 38 meter ke depan dan terbakar. TEMPO/Istimewa
Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

Dirlantas Polda Metro Jaya menyatakan polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan dua mobil di Tol Cikampek itu yang membuat mobil terbakar.


Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

8 hari lalu

Tampilan Gaga Muhammad, mantan kekasih Laura Anna saat mabuk. Foto: Instagram Erika Carlina.
Gaga Muhammad Bebas, Pengacara: Menjalani Hukuman Bentuk Tanggung Jawabnya

Gaga Muhammad, terpidana kasus kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi pada Desember 2019 yang menyebabkan Laura Anna cedera parah, bebas bersyarat.