Fenomena Tanah Bergerak di Tangsel, BPPT: Sinyal Bahaya

Jumat, 22 November 2019 14:14 WIB

Fenomena tanah bergerak d Keranggan, Setu, Tangerang Selatan membuat enam rumah retak dinding dan lantai bahkan hingga ambruk, Jumat 22 November 2019. Tempo/Muhammad Kurnianto

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebut retakan tanah yang timbul akibat fenomena tanah bergerak di Tangsel merupakan sinyal bahaya kepada masyarakat. Fenomena itu muncul di Kampung Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

Kepala bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Nurhidayat mengatakan, survei yang dilakukannya mengindikasikan pergerakan tanah sudah mulai terlihat.

"Terlihat dari beberapa rumah warga, jejak tanah itu ambles dan bergeser, tapi masyarakat rata-rata sudah memperbaiki retakan itu dengan diaci lagi," katanya di Keranggan RT 14 RW 03, Jumat 22 November 2019.

Menurut Nurhidayat, retakan itu memberikan sinyal bahaya kepada masyarakat bahwa daerah yang ditinggalinya mengalami tanah bergerak. "Apalagi ini mendekati musim hujan, setelah kemarin musim panas yang lama membuka pori-pori tanah, kalau retakan ini menjadi jalan air bisa sebagai pemicu longsor," ujarnya.

Meski fenomena di Keranggan tidak seekstrem di Koceak dan kampung Sengkol, Nurhidayat mengatakan, adanya bangunan di atas retakan membuat kasus tanah bergerak ini menjadi berbahaya.

Beban berupa rumah di atas tanah bergerak dan infiltrasi air melalui rembesan ke dalam tanah akan mempercepat terjadinya longsor. "Kalau kita lihat tadi indikasinya ada amblesan ada juga yang bergerak ketarik ada pergeseran," ujarnya.

Nurhidayat melihat ada pondasi rumah yang memang sudah ambles dan temboknya terangkat. Bahkan ada yang struktur bangunannya sudah miring sehingga rawan ambruk.

Jejak keretakan tanah di permukaan, kata Nurhidayat, memang tidak terlihat karena tertutup tanah yang mengalir saat hujan atau puing lainnya, tetapi di dalamnya itu masih terdapat retak dan ini yang harus diwaspadai.

"Memasuki musim hujan, saya berharap daerah seperti ini mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah kota, ya enggak tahu apa harus evakuasi atau seperti apa," ujarnya. "Apalagi kalau lihat struktur bangunan sudah miring dan tanah ambles semakin besar saya takut bisa ambruk rumahnya."

Pejabat BPPT ini juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tentang fenomena tanah bergerak di Tangsel. "Ternyata mereka sudah mendata warga yang terdampak," ungkapnya.

Advertising
Advertising

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita terkait

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

23 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

2 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

4 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

6 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

6 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

6 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya