Pembobolan Bank, Polisi Berkutat Cocokkan Keterangan Tersangka

Senin, 2 Desember 2019 18:38 WIB

Bank DKI. Instagram/@bank.dki

TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisan Daerah Metro Jaya tak ingin buru-buru menyebut pembobolan Bank DKI yang dilakukan oleh beberapa oknum Satpol PP bukan melalui ATM Bersama.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, pihaknya masih harus mencocokan keterangan para tersangka pembobolan bank dengan pernyataan perusahaan itu.

"Omongan enggak bisa disampaikan hari ini, nanti perkembangannya saya sampaikan," ujar Yusri di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin, 2 Desember 2019.

Selain itu, Yusri mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman ihwal penggunaan dana hasil pembobolan bank milik daerah tersebut. Hasil pemeriksaan itu belum siap dipublikasikan saat ini.

"Masih di dalami ya ini, semua masih diselidiki," kata dia.

Sebelumnya, Corporate Communications PT Artajasa Pembayaran Elektronis Deni Saputra membantah bahwa pembobolan Bank DKI oleh beberapa oknum Satpol PP dilakukan melalui ATM Bersama. Menurut dia, pembobolan yang mengakibatkan Bank DKI merugi hingga Rp 50 miliar itu memang melalui mesin ATM, tapi bukan melalui anjungan tunai perusahaannya.

Advertising
Advertising

"Dipastikan bahwa transaksi tersebut tidak terjadi dalam jaringan ATM Bersama," ujar Deni dalam keterangan tertulisnya hari ini, Senin, 2 Desember 2019.

Menurut Deni, perusahaannya sudah memenuhi standar keamanan dalam menyediakan mesin tarik tunai tersebut. Selain itu, ia mengklaim ATM Bersama telah mengantongi sertifikasi ISO 27001 atau sertifikasi standard keamanan yang diakui secara internasional.

Seperti diketahui, kasus pembobolan Bank DKI dilakukan oleh 41 pelaku via ATM Bersama. Pembobolan ini telah terjadi sejak bulan Mei - Agustus 2019. 41 orang terduga pelaku itu di antaranya adalah Satpol PP.

Dari ke-41 orang terduga pembobolan bank itu, polisi telah menetapkan 13 orang di antaranya sebagai tersangka. Dari hasil pemeriksaan, polisi mendapati salah seorang tersangka sampai membuat 5 ATM Bank DKI agar dapat meraup keuntungan lebih besar.

Berita terkait

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

7 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 hari lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

1 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

4 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya