Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Ini Kata Dewi Tanjung

Reporter

Adam Prireza

Editor

Febriyan

Minggu, 29 Desember 2019 15:45 WIB

Kader PDI P Dewi Tanjung (kerudung merah) saat melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan atas tuduhan rekayasa penyiraman air keras ke Polda Metro Jaya, Rabu 6 November 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Kader PDI Perjuangan Dewi Tanjung kembali bersuara setelah pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan ditangkap. Namun Dewi justru kembali menyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Dewi menyebut tersangka penyiraman air keras kepada Novel Baswedan masih memiliki hati nurani. Hal itu dikarenakan kedua pelaku, RB dan RM, menurut Dewi, menakar kadar air keras sebelum menyiramkannya ke wajah Novel.

"Masih punya hati nurani sehingga sehingga kadar air yang disiram ke Novel tak membuat kulitnya melepuh seperti korban lain yang terkena air keras," kata Dewi saat Tempo hubungi lewat pesan pendek, Ahad, 29 Desember 2019. "Ini sangat luar biasa," tambah dia.

Dewi mengatakan, jika dilihat di media, pelaku nampak dendam sampai menyebut Novel sebagai pengkhianat. Ia justru mempertanyakan Novel Baswedan yang tidak percaya atas penangkapan tersebut.

"Malah menuduh pelaku adalah wayang atau tumbal polisi," ucap Dewi. "Ini kasus sangat menarik dan lucu sekali."

Advertising
Advertising

Meski begitu, Dewi Tanjung mengatakan tak mencabut laporannya ke polisi yang menuding kalau kasus Novel Baswedan sebagai rekayasa belaka. "Saya masih menunggu proses di kepolisian saja dan sampai saat ini laporan belum saya cabut."

Dewi membuat laporan polisi itu pada awal November 2019. Ia menuding kasus penyiraman air keras terhadap Novel merupakan rekayasa. Ia juga mencurigai operasi mata Novel yang menelan biaya Rp 3,5 miliar adalah rekayasa. Tudingan tersebut sempat ia unggah ke media sosial Youtube pada Oktober lalu. Untuk membuktikan tudingannya, Dewi merekonstruksi pemakaian perban Novel usai insiden penyiraman air keras.

Sejumlah pihak, mulai dari Tim Advokasi sampai saksi Novel Baswedan melaporkan balik Dewi Tanjung ke polisi dengan tuduhan laporan palsu sesuai dengan pasal 220 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Dalam pelaporan itu, salah satu pengacara Novel, Ghifar, mengatakan berbagai dokumen yang terkait kebenaran kasus Novel ikut dibawa sebagai bukti.

Beberapa di antaranya adalah temuan bahwa Novel benar mengalami penyiraman air keras sejenis asam sulfat, resume medis dari dokter, keterangan KBRI di Singapura saat Novel dirawat, juga temuan Komnas HAM dan Tim Satuan Tugas bentukan Polri. Polisi sempat menyatakan akan menghentikan aduan Dewi Tanjung jika laporannya tak terbukti.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

24 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

54 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

55 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

55 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

55 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

56 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

57 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya