Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Tangerang Mandek, Ini Sebabnya

Rabu, 22 Januari 2020 11:54 WIB

Pemulung beraktivitas di dekat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, 21 Maret 2018. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga sampah kedua di Indonesia setelah Bali. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Kota Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang belum memutuskan pemenang lelang pembangunan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang ramah lingkungan. Padahal PLTSa di Kota Tangerang itu merupakan proyek nasional yang diharapkan sebagai solusi pengelolaan sampah sejak 2016 lalu.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan Pemkot Tangerang menyerahkan keputusan pemenang tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah tersebut kepada PT Tangerang Nusantara Global (TNG).

Perusahaan plat merah ini memiliki tugas diantaranya melakukan percepatan progam Pltsa yang dicanangkan Presiden Jokowi melalui Kementerian Maritim dalam pengelolaan sampah menjadi listrik yang ramah lingkungan.

"Kami mendorong negosiasi soal harga tipping fee, soal keputusan PT TNG yang memutuskan,"kata Arief kepada Tempo Rabu 22 Januari 2020.

Arief menyebutkan saat ini masih dibahas harga tipping fee. Karena itu menyangkut ketersediaan dana pemerintah daerah untuk biaya layanan pengolahan sampah. Penerapan tipping fee merupakan implementasi penerapan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan PLTsa.

Menurut Arief harga penawaran dari satu konsorsium peserta lelang Rp 350 ribu. Harga itu terhitung lebih rendah ketimbang DKI Jakarta dan Pemkot Surabaya namun tipping fee senilai angka itu bagi Pemkot Tangerang masih berat.

"Kami masih terus melakukan negosiasi dengan tentu saja berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab harga kami sesuaikan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Yang penting harus sama-sama untung dan tidak membebani masyarakat,'kata Arief.

Maka kata Arief, Pemkot tidak mau gegabah dalam merekomendasikan perusahaan pemenang apalagi saat ini yang sudah memasukan dokumen penawaran hanya satu (- konsorsium).

Kalkulasi hitungan tipping fee adalah harga per ton sampah dikalikan kapasitas sampah di TPA Rawa Kucing sebanyak 1.400 ton. Artinya jika harga tipping fee Rp 320 ribu maka dalam satu tahun Pemkot Tangerang mengeluarkan Rp 180 miliar yang diambil dari APBD, pada 2019 APBD Kota Tangerang mencapai Rp. 4,4 Triliun dengan pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 2,1 triliun.

Karena prinsip kehati-hatian itu Arief mengakui pembangunan PLtsa molor dari waktu yang ditetapkan pada 2019. "Karena saya tidak ingin terjadi sesuatu di kemudian hari. Maka jika nanti di penghujung bulan Januari ini tidak terjadi kesepakatan harga bisa jadi batal, dan proses lelang diulang,"kata Arief.

Direktur Utama PT TNG Edi Candra dihubungi terpisah mengatakan negosiasi masih dilakukan, setelah tim panitia seleksi mengecek teknologi yang sedianya dipakai jika konsorsium menjadi pemenang.

"Secara teknis seleksi sudah selesai kami masih menegosiasikan harga dan menyerahkan ke user (-Pemkot Tangerang) akhir Januari 2020 diumumkan pemenangnya,"kata Edi.

Jika sudah ada pemenang lelang proyek PLtsa ini maka April 2020 pembangunan akan dimulai. Peserta lelang juga sudah menyebutkan menyiapkan lahan seluas 4 sampai 5 hektar di wilayah Jatiuwung.

Edi Candra mengatakan PLTSa Kota Tangerang ini nantinya mampu menghasilkan 12-20 megawatt dengan perkiraan sampah per harinya mencapai 2.000 ton.

Sampah yang akan diolah diambil dari Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah Rawa Kucing. Saat ini kapasitas sampah sudah mencapai 1.400 ton per hari.

PT TNG sejak 2018 menerima pendaftaran peserta lelang sebanyak 78 perusahaan. Namun hingga 2019 banyak berguguran hingga tersisa 20 perusahaan. Dari jumlah itu kemudian membentuk konsorsium. Ada empat konsorsium yang setiap konsorsium terdiri lima perusahaan.

"Tapi terakhir hingga hari ini satu konsorsium yang bertahan dan berani memasukan dokumen penawaran,"kata Edi.

Konsorsium yang namanya masih dirahasiakan itu nantinya akan diputuskan sebagai pemenang atau tidak, menunggu keputusan yang akan diumumkan akhir Januari tahun 2020 ini. Konsorsium ini disebutkan Edi siap berinvestasi dengan nilai Rp 2,5 triliun untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah disingkat PLTSa tersebut.

Berita terkait

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

2 hari lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

7 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

7 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

9 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

9 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

9 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

13 hari lalu

Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal di Food Court Supermal Karawaci Diduga Kebakaran, Pengunjung Panik dan Berhamburan

22 hari lalu

Asap Tebal di Food Court Supermal Karawaci Diduga Kebakaran, Pengunjung Panik dan Berhamburan

Kepulan asap tebal terlihat di salah satu pusat makanan (food court) di Supermal Karawaci. Akibatnya, pengunjung dan pegawai berhamburan.

Baca Selengkapnya