Praktek Ilegal Klinik THT, Begini Dokter Asal Cina Raup Rp 1 M

Kamis, 23 Januari 2020 12:56 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat konferensi pers mengenai klinik THT dengan dokter WNA asal Cina ilegal di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Januari 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang warga negara asing asal Cina berinisial L, telah 3 bulan melakukan praktek ilegal penyembuhan sinusitis di Klinik Utama Cahaya Mentari, Jakarta Utara.

Melalui praktek tak berizinnya itu, L mampu membuat klinik tempatnya bekerja tersebut beromset hingga Rp 1 milliar per bulan.

"Dalam sehari bisa ada 10 pasien yang berobat sinus di klinik itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Januari 2020.

Untuk sekali berobat, Yusri mengatakan pasien harus membayar Rp 7 - 15 juta. Walaupun terbilang cukup mahal, masyarakat tertarik melakukan pengobatan di sana karena dilakukan tanpa operasi dan ditangani oleh dokter asing.

Dalam prakteknya, L hanya menyuntikkan cairan ke dalam hidung pasien untuk menyembuhkan sinus. "Tapi obat yang dia pakai ini tidak terdaftar di BPOM," kata Yusri.

Meskipun banyak peminatnya, banyak masyarakat sekitar yang merasa curiga dengan izin praktik L. Sebab, ia sama sekali tak bisa berbahasa Indonesia. L selalu ditemani oleh seorang penerjemah saat menangani pasien.

Advertising
Advertising

Sedangkan, kata Yusri, salah satu persyaratan WNA dapat bekerja di Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia. Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat pun segera mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

Hingga pada 13 Januari 2020, polisi menggerebek klinik itu. Kepada petugas, L tak bisa menunjukkan visa izin bekerja di Indonesia. Ia hanya menunjukkan visa wisatawan yang sudah lewat masa berlakunya selama 6 bulan.

"Jadi dia sudah di Indonesia selama 9 bulan, visa wisatawan hanya berlaku 3 bulan," kata Yusri.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga ikut menangkap A, pemilik klinik yang mempekerjakan L. Di sana mereka juga menyita sejumlah barang bukti seperti alat-alat praktik kedokteran dan obat-obatan ilegal asal Cina.

Penyidik saat ini akan memeriksa 5 saksi yang merupakan karyawan di klinik tersebut. Selain itu, polisi juga berencana memanggil beberapa orang yang pernah menjalani pengobatan di sana.

Polisi menjerat kedua tersangka dengan pasal berlapis. Untuk pemilik, polisi menerapkan UU Kesehatan Pasal 201 Jo 197 Jo 198 Jo 108 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Sedangkan untuk L, polisi menjerat dokter klinik ilegal itu dengan UU Kedokteran Pasal 78 Jo Pasal 73 ayat (2) dan atau Pasal 75 ayat (3) Jo Pasal 32 ayat (1) dan atau Pasal 76 Jo Pasal 36 dan atau Pasal 77 Jo Pasal 73 ayat (1) UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.

Berita terkait

Di World Water Forum Bali, Begini Cina Klaim Perbaiki Kualitas Ekologis Sungai Kuning

7 jam lalu

Di World Water Forum Bali, Begini Cina Klaim Perbaiki Kualitas Ekologis Sungai Kuning

Sungai Kuning mengalir sepanjang 5.464 kilometermelintasi sembilan provinsi di bagian tengah Cina.

Baca Selengkapnya

Beijing Latihan Militer Dekat Taiwan 3 Hari Setelah Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden

11 jam lalu

Beijing Latihan Militer Dekat Taiwan 3 Hari Setelah Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden

Beijing kecewa dengan pidato Lai Ching-te dalam acara inagusrasinya sebagai presiden karena menyebut Taiwan dan Cina tidak saling tunduk

Baca Selengkapnya

Cina Latihan Militer Besar-besaran di Sekitar Taiwan Setelah Pelantikan Presiden Baru

14 jam lalu

Cina Latihan Militer Besar-besaran di Sekitar Taiwan Setelah Pelantikan Presiden Baru

Cina melakukan latihan militer yang mengepung Taiwan. Sebut latihan itu sebagai hukuman keras terhadap Taiwan.

Baca Selengkapnya

KPPU Sebut Harga Bawang Putih Mahal karena Kualitas Impor Jelek, Faktor Cuaca Pemicunya

1 hari lalu

KPPU Sebut Harga Bawang Putih Mahal karena Kualitas Impor Jelek, Faktor Cuaca Pemicunya

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut harga bawang putih mahal karena kualitas impor jelek. Saat panen jelek karena hujan.

Baca Selengkapnya

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

2 hari lalu

Cina Tegur Korea Selatan dan Jepang karena Hadiri Pelantikan Presiden Taiwan

Cina memberi teguran keras kepada Korea Selatan dan Jepang atas kunjungan mereka ke Taiwan, yang baru saja melantik presiden dan wakil presiden baru.

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

3 hari lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

3 hari lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

4 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

5 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

7 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya