Cerita Calon Pengantin yang Ditipu Wedding Organizer dari Depok

Rabu, 5 Februari 2020 10:51 WIB

ilustrasi pernikahan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pasangan calon pengantin merasa ditipu oleh Wedding Organizer Pandamanda yang berkantor di Depok. Mereka pun mendatangi Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa, 4 Februari 2020.

Penipuan ini berawal dari iklan promo nikah murah yang diadakan wedding organizer ini. Dalam promo itu ditawarkan biaya pernikahan Rp 50 juta sudah mendapat berbagai fasilitas mulai dari 250 kartu undangan, cincin kawin, foto pranikah, subsidi gedung, dan catering.

Anjar Susilo, salah satu korban yang tergiur promo murah tersebut mengatakan ia telah melunasi biaya Rp 50 juta kepada wedding organizer tersebut. Nyatanya, lima hari sebelum pernikahannya, pihak penata acara pernikahan itu belum juga melunasi pembiayaan gedung.

"Saya dikabari vendor, katanya gedung belum dilunasi. Padahal acara kami tanggal 9 Februari," ujar pria 30 tahun ini saat ditemui Tempo di Mapolres Depok, Selasa, 4 Februari 2020.

Anjar mengatakan kejanggalan sudah terasa saat ia baru mendapat kartu undangan dan foto pranikah saja. "Itu pun setelah kami mengemis-ngemis karena tidak ada kabar untuk melakukan pra wedding," kata dia.

Advertising
Advertising

Hal yang sama dirasakan pasangan pengantin lain, yakni warga Bogor, Isnaini, 25 tahun. Bedanya, Isnaini telah menjalani momen sakral tersebut, namun tidak sesuai dengan harapan. Saat menjalani resepsi pernikahan pada Ahad 2 Februari 2020 kemarin, tidak ada dekorasi dan catering, bahkan janur yang digunakan pun merupakan janur bekas resepsi yang pernah diselenggarakan di gedung tersebut.

“Dari pukul 14.00 hingga 16.00 sore, tidak ada catering sama sekali dan dekorasi pun akhirnya dibantu oleh pengelola gedung,” kata Isnaini.

Isnaini mengatakan, dirinya juga ikut dalam paket promo Rp 50 juta. “Kami dapat informasinya dari instagram ada paket promo nikah murah dari Wedding Organizer Pandamanda, rupanya zonk gini,” kata Isnaini.

Polisi yang mendapat laporan kasus penipuan ini sudah melakukan penyelidikan.

Kepala Subbagian Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Firdaus mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pemilik WO Pandamanda mengakui terjadi kesalahan di manajemen hingga sebabkan banyak konsumennya merasa tertipu.

“Kami masih terus lakukan penyelidikan dan mengamankan pemilik wedding organizer,” kata Firdaus Selasa, 4 Februari 2020.

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

2 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

13 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

15 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

8 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

19 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya