Polusi Jakarta, Ingub Anies Baswedan Dinilai Kurang Pengawasan

Rabu, 12 Februari 2020 16:04 WIB

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta- Peneliti Pusat Perubahan Iklim Univeristas Indonesia, Budi Haryanto menilai instruksi Gubernur atau Ingub DKI Jakarta Anies Baswedan nomor 66 tentang pengendalian pencemaran udara belum berjalan efektif.

Menurut Budi, sebelum dan sesudah Ingub tersebut dikeluarkan Anies pada Oktober 2019 lalu udara DKI Jakarta masih berpolusi. "Bisa dilihat, dimonitoring airvisual sama saja dari Ingub dikeluarkan sampai sekarang," ujarnya saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 12 Februari 2020.

Hal tersebut juga terlihat dari pantauan kualitas udara Airvisual pada hari ini, di level tidak sehat, yakni 114 dari ambang batas 500, dengan parameter polutan atau PM2.5 konsentrasi 41 ug/m3. Jakarta berada di posisi 25 negara paling berpolusi.

Budi mengapresiasi respon DKI menerbitkan Ingub 66 tersebut yang telah mengatur sejumlah langkah dalam pengendalian pencemaran udara. Seperti penekanan jumlah kendaraan bermotor dengan perluasan ganjil genap, hingga pengawasan cerobong asap industri.

Budi menilai bahwa pengawasan atas pelaksanaan ingub 66 rendah sehingga pengendalian pencemaran udara di Jakarta belum berdampak. "Upaya-upaya itu sudah dilakukan pemerintah, tapi pengawasannya bagaimana, pengawasan yang berkala," ujarnya.

Budi memisalkan pengurangan jumlah kendaraan bermotor di jalan dengan perluasan ganjil genap, tapi di sisi lain pemerintah tidak mengawasi jumlah kepemilikan kendaraan yang meningkat. Padahal kata dia, kendaraan bermotor penyumbang polusi terbesar.

Hal yang sama kata Budi, dalam pengendalian polusi di industri, Pemerintah DKI tidak memaparkan polusi yang dikeluarkan hingga kondisi saat ini setelah dikeluarkan ingub 66.

Bondan Andriyanu, Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia menyatakan bahwa Ingub DKI 66 belum bisa menekan polusi Jakarta. "Pada musim hujan ini saja, Jakarta baru sekali kualitas udaranya baik hanya sehari di Jakarta Pusat dan itu karena ada hujan," ujarnya.

Bondan mengatakan meski musim hujan udara Jakarta masih tercemar, karena sumber polusi masih belum dikendalikan, kendaraan bermotor masih lalu lalang, emisi industri, bakar sampah. "Saat hujan memang kualitas udara bagus, tapi setelah hujan polusi kembali naik," ujarnya.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

2 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

3 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

5 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya