Polisi Tangkap 7 Mafia Tanah Modus Penipuan Sertifikat

Rabu, 12 Februari 2020 20:15 WIB

Tujuh tersangka mafia tanah dengan modus pemalsuan sertifikat dihadirkan polisi saat konferensi pers di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Februari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap 7 orang komplotan mafia tanah dengan modus pemalsuan sertifikat dan Kartu Tanda Penduduk atau KTP bodong. Seorang korban harus merugi Rp 70 miliar karena rumahnya digadaikan oleh para tersangka.

"Pemalsuan sertifikat seolah-olah ingin membeli rumah, kemudian sertifikat korban ditukar dengan sertifikat palsu," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Nana Sudjana di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Februari 2020.

Para tersangka adalah Dedi Rusmanto, Raden Handi alias Adri, Arnold Yosep DJ. Siahaya, Henry Primariady, Indah alias Siti Djubaedah, Bugi Martono, Dimas Okgi Saputra dan Denny Elza alias Teguh. Sedangkan dua tersangka lain, Neneng Zakiah dan Diah masih buron.

Inspektur Jenderal Nana menjelaskan peristiwa penipuan terjadi pada Januari 2019. Saat itu korban Indra Hoesein berniat menjual rumahnya di Jalan Brawijaya III Nomor 12, Jakarta Selatan. Kemudian, tersangka Diah mengaku berniat membeli rumah itu dan menyarankan agar pengecekan sertifikat dilakukan di Kantor Notaris Idham di Tebet, Jakarta Selatan.

Korban lantas memberikan fotokopi SHM Nomor 902 miliknya kepada tersangka Raden Handi yang mengaku-ngaku sebagai notaris Idham. Lalu, Raden memberikan fotokopi SHM itu ke tersangka lain, Dedi Rusmanto untuk dipalsukan dan kemudian ditukar.

Advertising
Advertising

Pada 19 Januari 2019, korban yang diwakilkan oleh koleganya, Lutfi bersama dengan tersangka Dedi yang mengaku perwakilan pihak pembeli mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional atau BPN, Jakarta Selatan. "Mereka berdua mengecek sertifikat itu dan dinyatakan asli dan dicap oleh BPN," kata Nana.

Dedi lantas meminjam sertifikat SHM korban dengan alasan sebagai bukti sudah dicek BPN. Tersangka Dedi kemudian menukar sertifikat dan memberikan yang palsu kepada Lutfi. Sertifikat palsu sudah dibawanya dan disimpan dalam baju. "Sertifikatnya memang mirip sekali, hampir sama dari warnanya," ujar Nana.

Setelah menjalankan tugasnya, Dedi menyerahkan sertifikat SHM asli korban kepada tersangka Diah dan Arnold di Cilandak Town Square hari itu juga. Dedi menerima imbalan Rp 30 juta dari Diah.

Selanjutnya pada 14 Februari 2019, para tersangka menjual aset itu kepada korban kedua, Fendi di kantor notaris Aldri Putra Johan. Proses jual beli dibuat dengan menghadirkan Indra Hoesein yang diperankan oleh tersangka Henry Primariady dan istri korban Nadine yang diperankan oleh tersangka Indah.

"Sebelum ada transaksi di hadapan notaris, ada pengecekan KTP, NPWP atas nama korban. Hasilnya semua dokumen valid dan notaris yakin dan melanjutkan transaksi," ujar Nana.

Setelah pengecekan lancar, korban Fendi mentransfer uang Rp 11 miliar ke rekening atas nama Indra Hoesein sebagai harga rumah. Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan nilai sebenarnya Rp 70 miliar.

Masih di hari yang sama, uang itu dipindahbukukan ke rekening tersangka Bugi Martono. Tersangka Bugi lantas menarik uang itu dan membagi-bagikannya ke Arnold dan tersangka Neneng yang masih buron.

Dalam memuluskan rencana ini, kelompok tersebut juga dibantu seorang pegawai honorer Kantor Dukcapil Pemulang, Tangerang Selatan bernama Dimas. Dia berperan membuat KTP ilegal untuk tersangka lain. KTP darinya kemudian digunakan untuk membuat NPWP, membuka nomor rekening bank dan transaksi jual beli.

Terhadap para tersangka, polisi menjeratnya dengan Pasal 263 dan atau Pasal 264 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2010 pada Pasal 3, 4 dan 5.

Berita terkait

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

22 menit lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

10 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

13 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

1 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

1 hari lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

4 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya