Polisi Lacak Ponsel Pelaku Penyiraman Cairan Kimia di Pancoran
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 4 Mei 2020 19:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Pancoran sampai saat ini masih mengejar Aan, 30 tahun, pelaku penyiraman cairan kimia terhadap seorang wanita di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Pengejaran dilakukan dengan melacak nomor ponsel pelaku, yang diduga kekasih korban.
"Dia kan punya nomor HP ada 4, ganti-ganti gitu loh. Kemarin kami telusuri sama IT di Pejambon, magrib (ponselnya) mati," Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Wahidin saat dikonfirmasi, Senin, 4 Mei 2020.
Wahid mengatakan keberadaan Aan sulit terendus karena tak memiliki tempat tinggal pasti di Jakarta. Pelaku, kata Wahid, merupakan warga Lampung yang merantau ke Jakarta dan tinggal menumpang dari satu rumah ke rumah lain di sekitar Jabodetabek.
Adapun motif penyiraman cairan kimia soda api, kata Wahid, karena pelaku tak terima korban, RA memutus hubungan cinta mereka. "Ya dia (korban) cinta pertama, sehingga cinta banget makanya nggak mau diputusin."
Sebelumnya, Kapolsek Pancoran Kompol Johanis Soeprijanto mengatakan pelaku dan korban memiliki hubungan suami istri.
"Itu suami istri, suaminya tidak mau dicerai," kata Kapolsek Pancoran Kompol Johanis Soeprijanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 4 Mei 2020.
Menurut Johanis, penganiayaan RA dilatarbelakangi oleh urusan rumah tangga, korban adalah istri dan pelaku adalah suami.
Peristiwa penganiayaan korban yang masih berstatus mahasiswa itu sempat viral karena terekam dalam sebuah video pada Minggu, 2 Mei 2020. Video amatir yang diambil oleh warga berdurasi 33 detik itu memperlihatkan seorang wanita duduk di trotoar pinggir jalan dikerumuni warga sedang mengusap-usap wajahnya. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu sore di jalan Duren Tiga, Depan Kampus Trilogi, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Seorang warga tampak menolong wanita tersebut membawakan air dengan ember untuk menyiramkan mukanya. Di sekitar lokasi juga terdapat anggota Polisi yang sedang bertugas membantu menenangkan wanita tersebut.
Dalam narasi video viral tersebut disebutkan bahwa wanita tersebut adalah korban penjambretan yang disiram dengan air keras. Namun belakangan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan kejadian dalam video tersebut bukan peristiwa penjambretan, melainkan persoalan asmara.
Sebelumnya polisi menduga RA adalah korban penyiraman air keras namun hasil penyelidikan menunjukkan cairan yang digunakan adalah soda api. Wahidin mengatakan akibat penyiraman cairan kimia itu, korban mengalami luka di kelopak mata. "Itu soda api, (lukanya) hanya merah saja, enggak kelihatan luka bakar. Sehingga langsung pulang saat kejadian setelah berobat," ujar Wahidin.