Anggota Ditsamapta Polda Metro Jaya melakukan sosialisasi protokol kesehatan di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat, Rabu, 27 Mei 2020. Sosialisasi protokol kesehatan di sektor niaga tersebut untuk menuju tatanan normal baru sehingga masyarakat dapat dan terbiasa menjalankan protokol yang telah ditetapkan pemerintah. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menyiapkan 3.987 personel pada tahap awal kondisi New Normal atau Kenormalan Baru di Jakarta dan sekitarnya.
"Untuk awal saja 3.987 personel kepolisian, baru kepolisian, nanti TNI menyusul," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Rabu, 27 Mei 2020.
Yusri mengatakan jumlah personel tersebut bisa ditambah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan berapa banyak titik keramaian yang akan mulai dibuka oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau sampai saat ini masih tentatif. Kita masih belum tahu berapa jumlah lokasi mana saja yang akan dibuka, kita masih menunggu instruksi gubernur DKI Jakarta sebagai ketua gugus tugas," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan akan mengerahkan aparat TNI dan Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri, pasukan berada di titik-titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan, lebih mendisiplinkan masyarakat, agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," ujar Presiden Jokowi saat meninjau stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta.
Menurut Presiden, pengerahan TNI dan Polri ini akan dilaksanakan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang telah menerapkan PSBB.
Ia mengharapkan pengerahan aparat TNI dan Polri akan membuat masyarakat disiplin mematuhi ketentuan dalam PSBB, sehingga kurva penularan virus Corona baru atau COVID-19 dapat menurun.
"Dimulainya TNI dan Polri ikut secara masih mendisiplinkan masyarakat ini, menyadarkan masyarakat, mengingatkan masyarakat, kita harapkan kurva dari penyebaran COVID ini akan semakin menurun," kata Presiden Jokowi.
Pemerintah sebelumnya telah mempertimbangkan untuk memulai aktivitas warga dalam tatanan kehidupan New Normal. Namun, hal itu tetap dengan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19).