Polisi dan TNI Awasi Penerapan New Normal di Dua Sektor
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Aditya Budiman
Jumat, 29 Mei 2020 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, mengatakan kepolisian baru menggelar rapat bersama TNI dan stakeholder terkait membahas penerapan new normal atau kenormalan baru di Jakarta dalam menghadapi pandemi Corona.
Dalam rapat tersebut, ada dua sektor yang akan melibatkan polisi dan TNI dalam pengawasannya. "Pertama sektor ekonomi. Apa saja? Pasar tradisional dan pasar modern seperti mal," ujar Yusri saat dihubungi, Jumat, 29 Mei 2020.
Untuk sektor kedua, Yusri mengatakan, kepolisian akan menempatkan personel di sektor transportasi umum. Menurut dia, akan ada personel polisi dan TNI yang mengawasi masyarakat untuk patuh terhadap penerapan new normal di dua sektor itu.
Mengenai jumlah personel, kata Yusri, belum bisa memberi kepastian karena menunggu arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Pembukaan atau pelaksanaannya itu kan masih menunggu gugus tugas dan itu adalah gubernur," kata Yusri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 agar tetap produktif. Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski kurva kasus positif Covid-19 menurun, virus Corona tidak akan hilang.
Agar dapat tetap produktif dan hidup berdampingan bersama virus Covid-19, Jokowi mengisyaratkan masyarakat perlu membentuk kenormalan baru (new normal) dalam aktivitas mereka. Jokowi pun sudah mengumumkan wilayah-wilayah yang akan menjalankan new normal tersebut, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
Dalam pelaksanaannya, penerapan new normal mirip dengan PSBB. Beberapa ketentuan dalam PSBB seperti wajib mengenakan masker, social distancing, dan pembatasan jumlah penumpang dalam kendaraan juga akan berlaku dalam new normal.
M JULNIS FIRMANSYAH