Epidemiolog Minta DKI Waspadai Lonjakan Covid-19 Saat New Normal

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 1 Juni 2020 14:51 WIB

Anggota Ditsamapta Polda Metro Jaya melakukan sosialisasi protokol kesehatan di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat, Rabu, 27 Mei 2020. Sosialisasi protokol kesehatan di sektor niaga tersebut untuk menuju tatanan normal baru sehingga masyarakat dapat dan terbiasa menjalankan protokol yang telah ditetapkan pemerintah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemiologi, Syahrizal Syarif, mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus penularan virus corona saat penerapan kebijakan new normal atau kenormalan baru. "Bila DKI Jakarta dalam situasi wabah saat ini sudah ingin melakukan pelonggaran maka harus siap dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus," kata Syahrizal melalui pesan singkat, Senin, 1 Juni 2020.

Untuk melonggarkan pembatasan sosial atau PSBB Jakarta saat data penularan masih tinggi, kata dia, pemerintah mesti menyiapkan beberapa aspek. Ia menyebut Pemprov harus menyiapkan dukungan deteksi dini laboratorium diagnostik, surveilans epidemiologi, dan kesiapan fasilitas kesehatan. "Ketiga aspek itu harus menjadi perhatian," tutur Syahrizal.

Syahrizal melihat upaya pemerintah menahan arus balik mudik lebaran belum maksimal. Sebab, banyak pemudik kembali datang ke ibu kota melalui jalur-jalur alternatif dan sampai ke tempat tujuan. "Justru sebetulnya pergerakan internal di dalam kota yang melonggar secara logika lebih berdampak pada peningkatan kasus," ujarnya.

Menurut dia, kenormalan baru merupakan standar minimal bila menyebut PSBB Jakarta sebagai standar esensial. Jika konsep new normal akan diterapkan, kata Syahrizal, penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak serta menghindari pengumpulan masa merupakan hal baru yang tidak bisa ditawar. "Tidak ada standar di bawah minimal," tuturnya.

Lebih jauh, Syahrizal menjelaskan, konsep new normal merupakan penerapan perilaku tertentu sebagai upaya tetap menjaga atau menurunkan laju penularan Covid-19 sampai vaksin tersedia di pasaran. Sejauh ini, menurut dia, kebijakan PSBB Jakarta telah berdampak pada penurunan kasus Covid-19 baru yang dilaporkan harian di DKI.

Advertising
Advertising

Hal itu terlihat dari perhitungan angka reproduksi aktual SARS-CoV 2 (Rt) yang menurun, meski belum di bawah satu. Penurunan ini dipercaya karena terjadi pengurangan pergerakan di masyarakat hingga 60-70 persen.

Sayangnya, kata dia, situasi kemudian berubah dengan narasi new normal dan rencana pelonggaran. "Ditambah suasana lebaran Idul Fitri. Terjadi pergerakan masyarakat yang sulit dibendung dan arus mudik dari berbagai jalur alternatif," ujarnya.

DKI Jakarta, ujar Syahrizal, merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 yang terkonfirmasi terbanyak. Bahkan, jika dihitung insiden kumulatifnya, tetap menjadi provinsi tertinggi risikonya di Indonesia dengan 67 kasus per 100.000 penduduk.

Bandingkan dengan risiko di Jawa Timur yang menempati wilayah dengan kasus konfirmasi nomor dua terbanyak. Namun jika dibagi dengan jumlah penduduknya yang mencapai 39 juta penduduk maka dari sisi risiko hanya menempati ranking 11 dengan 10 kasus per 100.000 penduduk sesuai data pada 28 Mei 2020.

Syahrizal menyatakan perlu kesiapan yang matang untuk menerapkan new normal. "Normalitas baru dalam berbagai kegiatan belajar, bekerja, dan beribadah tentunya mempunyai indikator masing-masing," ujar epidemiolog asal Universitas Indonesia ini.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

14 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya