Positif Covid-19 Masih Tinggi, Epidemiolog Sarankan Karantina RW

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 14 Juni 2020 13:44 WIB

Pemakaman jenazah dengan protokol pasien Virus Corona. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta -Terkait kasus positif Covid-19 masih tinggi Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera melakukan kebijakan karantina berbasis lingkungan di wilayah dengan zona merah.

Menurut Syahrizal, karantina wilayah sangat penting segera dilakukan di tengah meningkatnya angka penularan dan masa transisi new normal yang telah diterapkan Pemprov DKI.

"Perlu langkah berbasis RW Zona merah. Kalau mampu ada langkah ekstrem karantina RW atau RT selama 14 hari. Kasih makan, cek status kesehatan harian dan rapid atau swab test," kata Syahrizal melalui pesan singkat, Sabtu, 13 Juni 2020.

Syahrizal mencatat angka penularan Corona yang menghasilkan kasus positif Covid-19 selama pandemi ini mencapai angka tertinggi pada pekan pertama fase pertama masa transisi yang dimulai sejak 5 Juni 2020.

Pada pekan pertama masa transisi new normal ini, Syahrizal mencatat angka rata-rata penularan harian mencapai nyaris 150 kasus baru per hari.

Selain itu, data data yang dikajinya kasus penularan virus di Indonesia maupun DKI, belum terkendali. Sebab, kasus baru cenderung semakin meningkat. "Jadi jangan bicara gelombang kedua wabah ini. Gelombang pertama saja belum puncaknya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Syahrizal menyarankan warga untuk menerapkan standar minimal untuk mencegah penularan virus ini dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan sering cuci tangan. "Standar minimal itu tidak bisa ditawar kalau keluar rumah. Hukum orang yang melanggar."

Selain itu, pemeriksaan masif juga harus diperluas jangkauannya. Syahrizal memprediksi Indonesia bakal menyentuh angka harian mencapai lebih dari 1.400 kasus baru jika telah berhasil memeriksa 20 ribu specimen per hari.

"Apalagi ODP saat ini kan 43 ribuandan PDP ada sekitar 11 ribuan. Artinya masih ada antrian," ujarnya.

Ditambah adanya pelonggaran atau transisi new normal di empat provinsi yang berisiko tinggi di Jawa, yakni DKI, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selain itu asa tiga wilayah yang disebut tripel S, yakni Sulawesi Selatan, Kalimantam Selatan dan Sumatran Selatan. "Plus Papua juga termasuk."

Berita terkait

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

5 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

6 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

8 hari lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

8 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

9 hari lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

9 hari lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya