Anggota DPRD DKI Kritik Menteri Pendidikan Soal Belajar di Rumah

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 3 Juli 2020 14:07 WIB

Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama mengerjakan tugas yang diberikan guru dari rumahnya di Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juni 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mengumumkam tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada Juli 2020 mendatang dengan keputusan untuk daerah dengan zona kuning, oranye, dan merah dengan presentase 94% peserta didik baru dilarang untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka di satuan pendidikannya atau tetap belajar dari rumah, sedangan untuk zona hijau dengan presentase 6% peserta didik baru diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap harus memenuhi banyak persyaratan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang dinilai belum mempunyai inovasi dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Corona. Menurut dia, proses belajar di rumah sebagian siswa terkendala selama kebijakan ini diterapkan.

"Justru yang terjadi sekarang adalah diskriminasi," kata Zita melalui keterangan tertulis, Jumat, 3 Juli 2020. Diskriminasi, kata dia, terjadi karena tidak semua siswa bisa mengikuti sistem belajar di rumah.

Sebabnya adalah kebijakan belajar dari jarak jauh membutuhkan gawai dan kuota internet yang tidak dimiliki semua peserta didik. Kebijakan belajar di rumah ini pun membuat siswa miskin semakin tertinggal karena keterbatasan fasilitas.

"Nasib yang tidak mampu ya tidak sekolah. Ini realita. Dan Mas Menteri (Nadiem Makarim) harus melek terhadap fakta di lapangan," ujar Zita. "Banyak sekali anak Indonesia yang tidak bersekolah karena diskriminasi akses pendidikan di era mas menteri."

Menurut politikus Partai Amanat Nasional itu, tidak adanya inovasi dalam dunia pendidikan selama pandemi ini berdampak terhadap seluruh daerah termasuk DKI Jakarta. Apalagi pemerintah pusat melarang sekolah di zona merah Corona untuk membuka sekolah.

Advertising
Advertising

"Mas Menteri bilang sekolah tidak boleh buka sampai zona hijau. DKI kan episentrum, tidak ada yang tahu kapan hijaunya. Bisa bulan depan, 6 bulan ke depan, atau satu tahun lagi. Kita berdoa dan berharap yang terbaik saja,” tutur Zita.

Zita menegaskan sampai detik ini tidak ada inovasi pendidikan yang dicetuskan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim semasa pandemi Corona berlangsung. Padahal, kata Zita, Nadiem telah mengusung tema Merdeka Belajar.

"Jadi sekarang semua merdeka. Belajar boleh, enggak juga tidak apa-apa. Yang mampu syukur bisa online dan miskin merana dan tidak bersekolah. Ini Merdeka Belajar benar-benar gagal paham dari Mas Menteri," ujarnya.

Zita menuturkan pendidikan itu bukan pasar bebas seperti persaingan ekonomi. Pendidikan wajib diselenggarakan negara kepada seluruh rakyat. Pemerintah, khususnya menteri pendidikan, harus hadir untuk memberikan akses pendidikan yang merata kepada rakyatnya. "Kesehatan, pendidikan atau bidang sosial itu wajib dijamin oleh negara," tutur dia.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

11 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

12 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

12 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

13 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

17 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

21 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

23 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

23 hari lalu

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) setuju dengan kebijakan terbaru Nadiem soal ekskul Pramuka yang tak wajib.

Baca Selengkapnya